"Lepasin!"
Kang Daniel, yang mencekal pergelangan tangannya, dengan kekuatan penuh menarik tangan Yena dan dengan mudah menggendongnya di bahuㅡseperti penculik yang menggendong anak-anak. Padahal, Yena berada di dalam tubuh Jaebum yang besarnya sebelas-duabelas dengan tubuh Daniel.
"Diem." Hardik Daniel. Mulai melangkah keluar kelas. Yena panik luar biasaㅡkakinya menendang-nendang dan tangannya memukul-mukul punggung Daniel berharap penyihir jahat ini kesakitan dan melepaskannya. Tapi Daniel bergemingㅡmenyeringai. Seolah tindakan Yena hanya membuat tubuhnya gatal.
"LEPASIN GUE!" teriak Yena lagi. Bergerak semakin brutal.
"Diem, Bocah!" Daniel memukul bokongnyaㅡbokong Jaebum, sih. Tapi cukup untuk membuat Yena membelalak kaget dan merasa dilecehkan. "Percuma aja teriak-teriak. Nggak bakal ada yang denger!"
"Kurang ajar!" Geram Yena marah. Mengacungkan jari tengahnya di belakang punggung Daniel, kemudian dengan kekuatan penuh menyodok bokong Daniel dengan jari tengah Jaebum yang panjang.
"AAARGH!" Daniel berteriak kaget dan kesakitan, mengendurkan pegangannya pada Yena. Maka dengan cepat Yena melompat turunㅡterhuyung sejenak dan menabrak bangku paling depan.
Daniel membungkuk memegangi bokongnya sambil meringis menahan sakit. Kesempatan itu digunakan Yena untuk mengangkat lututnya tinggi-tinggi dan menghantam hidung Danielㅡmembuat penyihir itu mengerang lagi dan tubuhnya tersentak ke belakang, menabrak meja guru.
"Rasain lo!" Yena masih sempat menjulurkan lidah, sebelum kemudian berlari keluar dari kelas. Mencari Jaebum dan Lisa.
Ia berpapasan dengan Jihyo ketika hendak berbelok menuju tangga. Mendengar teriakan dan kegaduhan dari dalam toilet. Jihyo menyeringai lebar.
"Wah. Berhasil kabur ternyata." Kata penyihir licik itu.
"WOY, BANGSAT! KELUARIN KITA!" Itu teriakan Choi Yena yang membuat Yena tersentak kaget dan menghentikan langkah. Sementara di belakangnya, Daniel tergopoh-gopoh mengikuti.
"Keluarin mereka!" Suara Yena seolah bergema di antara koridor yang lengang. Ia sedikit berharap seseorangㅡmanusia, maksudnyaㅡmelintas dan memergoki mereka dan menghentikan kejahatan Daniel serta Jihyo, tapi sepertinya mustahil.
"Bunuh aja dia, Hyo. Masa gue disodok!" Gerutu Daniel di belakangnya. Jihyo cuma nyengir.
Yena terkepung sekarang; Park Jihyo di depannya dan Kang Daniel di belakangnya, diapit dinding dan ruang kelas di kanan-kiri. Ia mengedarkan pandangan, memutar otak mencari jalan keluar.
"Tenang. Dia nggak bakalan bisa kabur, kok." Kata Jihyo santai. Mengambil langkah mendekat. Yena berseru kaget, mengibaskan tangan menyuruh Jihyo untuk berhenti tapi penyihir itu tidak menghiraukannya. Dilatar belakangi teriakan Lisa dan Jaebum di dalam toilet, keadaan mendadak jadi lebih menegangkan. Apalagi Jihyo dan Daniel sekarang mengangkat tangan masing-masing bersiap melontarkan sihir padanya.
"Kyaa!" Tepat saat Jihyo dan Daniel mengibaskan tangan membuat seleret cahaya meluncur, Yena menunduk rendah di lantai dengan tangan menutupi kepala. Serangan-serangan itu melesetㅡmengenai Daniel yang terpental sementara Jihyo berhasil menghindar. Melihat kesempatan, Yena bergegas bangkit. Bersamaan dengan teriakan melengking, mengibaskan tas berat Jaebum dan menghantam sisi tubuh Jihyo membuatnya limbung, menabrak dinding dan terjatuh.
"Hiyaaaatt!" Yena berputar, masih dengan tas Jaebum di tangan, menghantam tubuh Daniel yang berlari mendekat. Membuatnya terpental.
Bersamaan dengan itu, suara duar terdengarㅡBambam dan Yugyeom muncul, diikuti beberapa sosok lain dalam balutan jubah warna-warni. Terlihat panik. Apalagi saat mendapati Im Jaebum berantakan dan hampir menangis dengan napas terengah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boom! (JB x Yena)
RandomBagaimana jadinya kalau mendadak kau bertukar jiwa dengan gurumu sendiri? Dan terlibat serangkaian kejadian aneh di luar akal sehat? _____ "Kyaa! Pak Jaebum!" "Tolong jangan teriak dengan ekspresi begitu saat di dalam tubuh saya. Kesannya menggelika...