5. Kasus

130 38 13
                                    

Berita menghilangnya Jo Yuri tersebar dengan cepat dan menggemparkan seisi SMA Hwallim ketika Yena turun dari mobil Jinyoung pagi itu. Setelah memberikan beberapa pernyataan kepada petugas yang datang ke rumahnya, Jinyoung jadi khawatir dan memutuskan untuk mengantar Yena ke sekolah agar lebih aman. 

"Gue udah denger soal Yuri." kata Hyewon yang segera mengamit lengannya saat langkah Yena mencapai pintu kelas. Beberapa teman sekelasnya yang lain bahkan mengerubungi bangkunya karena tahu Yena dan Yuri bertetangga.

"Gimana ceritanya, Yen? Gue kemarin liat lo boncengan sama Yuri padahal." tanya Son Chaeyoung.

Yena meletakkan tasnya ke meja sembari menggeleng pelan. "Nggak tau. Gue kemarin papasan sama Yuri pas mau pulang. terus cuma nganterin sampe depan rumah doang abis itu nggak ketemu lagi sama dia."

Celoteh yang seperti dengungan memenuhi kelas 2-B. Beberapa menggumamkan kecemasan, beberapa lagi mencoba berspekulasi. Sementara siswa-siswi yang baru datang, tampak kebingungan tapi bergegas nimbrung agar tidak ketinggalan berita.

"Mungkin nggak sih, Yuri kabur dari rumah atau apa gitu?" tanya Kang Mina. Lengannya segera ditepuk oleh Arin yang melempar tatapan penuh peringatan. Mina nyengir minta maaf, mengedikkan bahu. "Ya gue kan cuma nanya, Rin."

"Yuri bukan tipe anak begitu, Min. Dia anak baik-baik, kok." sahut Yena. "Nggak mungkin kabur dari rumah."

"Jangan-jangan Yuri diculik!" kalimat Lee Chan itu membuat seisi kelas menarik napas terkejut dengan mata melebar. Berbisik-bisik menyetujui kemungkinan itu.

"Bisa jadi, sih." timpal Yohan. "Kalian pernah denger kasus sepuluh tahun lalu nggak, sih? Yang ada dua siswi hilang itu?"

Pertanyaan Yohan membuat perhatian anak-anak kelas 2-B teralih pada pemuda itu. Yena ikut menegakkan tubuh dan menyimak, mengerutkan kening. Ia belum pernah dengar soal berita yang disebut Yohan.

"Jadi dulu ada siswi namanya Kwon Eunbi kelas satu dan Bae Joohyun senior kelas tiga. Mereka ilang berurutan gitu. Awalnya Kwon Eunbi, beberapa hari kemudian Bae Joohyun." jelas Yohan. "Cari aja deh beritanya heboh banget sepuluh tahun lalu."ㅡitu artinya, berita yang muncul saat usia Yena baru tujuh tahun.

"Kenapa mereka berdua bisa ilang? Diculik?" tanya Yuqi.

Yohan mengedikkan bahu. "Nggak tau. Tapi kayaknya sih iya. Dan sampe sekarang belum ditemuin."

"Katanya sih, ada yang bilang mereka diculik karena wajah mereka mirip." Park Jihoon menimpali, yang segera diangguki oleh Yohan. "Tapi belum jelas juga apa motifnya mereka diculik."

"Wah, Yena harus hati-hati, tuh!" celetuk Choi Yoojoung. "Wajahnya kan hampir mirip sama Yuri!"

Kalimat itu membuat berpuluh pasang mata kembali padanya dan tubuh Yena menegang. Perutnya melilit gugup dan takut. Tapi Kang Hyewon dan Song Yuqi lebih dulu mengibaskan tangan sambil menggeleng tegas.

"Nggak! Nggak ada miripnya sama sekali!" seru Yuqi. Membuat tanda 'x' dengan kedua lengannya. "Dan Yena nggak bakal kenapa-napa."

"Udah, sana! Bubar, bubar!" hardikan Hyewon membuat desahan kecewa terdengar di mana-mana tapi gadis itu tampaknya tidak terlalu peduli. Ia mengalihkan pandangan pada Yena yang melamun menatap tas di atas meja dengan wajah pucat. "Nggak usah diurusin, Yen. Mereka emang kadang ngaco."

Yuqi mengangguk menyetujui, menepuk-nepuk bahu Yena mencoba menenangkan. "Kita berdoa aja semoga Yuri cepet ketemu."

Tapi Yena tidak bisa berhenti berpikir yang tidak-tidak soal keterkaitan dirinya dengan hilangnya Jo Yuri.

***

Ketakutan itu masih membayanginya bahkan ketika bel pulang berdering. Yena, sambil berdesakan di koridor dengan murid lain, mencoba menelepon Seungyoun atau Jinyoung meminta dijemput. Tapi Seungyoun tidak mengangkat teleponnya dan Jinyoung mengiriminya pesan mengatakan kalau pria itu sedang sibuk di kantor. Yuqi naik bus yang beda arah dengannya sedangkan Hyewon ada kegiatan klub. Untuk saat ini, entah kenapa Yena takut naik kendaraan umum. Kalau mau naik taksi... mahal

Boom! (JB x Yena)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang