Sekarang, ia mendadak bingung harus apa.
Im Jaebum berdehem pelan, menjejakkan kaki di rumah Yena dan melirik sekitar dengan rasa tidak nyaman. Suara percakapan Jinyoung dan Seungyoun di ruang keluarga terdengar sampai sini.
Setelah membicarakan apa-apa saja yang harus dilakukan di rumahnya, Jaebum naik bus dan pulang ke rumah Yena karena Jinyoung mengirim pesan memintanya pulang sebelum gelap. Kira-kira begini bunyi pesannya: "Adek dimana? Kok belum pulang? Om masak makanan kesukaan Adek, lho. Buruan pulang, ya."ㅡJaebum rasanya kepingin muntah.
"Woy!" Seruan itu membuat Jaebum terlonjak kaget di tempatnya, menatap Seungyoun yang berdiri tak jauh darinyaㅡmasih mengenakan kaos dan kolor dan sedang garuk-garuk pantat. "Ngapain lo bengong di situ? Kesambet?"
"Nggak papa." Sahut Jaebum datar. Melepas sepatunya dan melangkah masuk melewati Seungyoun yang terheran-heran.
"Lo kayaknya beneran kesambet, deh." Kata Seungyoun lagi. "Aneh banget sikap lo."
Langkah Jaebum terhenti mendadak dan ia menepuk jidat pelan. Lupa kalau ia harus menjadi Yena yang menanggapi semua omelan Seungyoun dengan manyun dan menggerutu manja. Maka dengan canggung, Jaebum mengulum bibir. Membalikkan tubuh sembari manyun, menatap Seungyoun semanja mungkin.
"Ihh. Apaan. Sih. Abang."ㅡsialnya, Jaebum malah terdengar seperti robot rusak.
Seungyoun mengerjap. Jaebum membelalak. Hening. Kemudianㅡ
"Hiyaaat!"ㅡmendadak Seungyoun melompat ke arahnya, menampar jidat Yena dengan telapak tangannya hingga tubuh mungil Yena terhuyung mundur dan jatuh terduduk. Seungyoun mengguncang kepalanya tanpa akhlak dan berseru, "KELUAR DARI TUBUH ADIKKU, DASAR KAU SETAN JAHANAM!"
Sekarang Jaebum jadi tahu kenapa Yena terkadang bersikap aneh. Tapi lebih terasa aneh lagi saat Jaebum hanya mengerjap dan menatap Seungyoun bingung tanpa tahu harus bersikap seperti apa.
"Ada apa nih, Bang? Kok teriak-teriak?" Beruntungnya, Jinyoung datang menyelamatkan. Seungyoun, masih terheran-heran, menarik tangannya dari jidat Yena sementara Jaebum bangkit sembari menepuk bagian belakang celananya.
"Dia aneh, Om." Kata Seungyoun. Menunjuk Jaebum dengan jari tengahnyaㅡyang membuat Jaebum membeliak dan merasa dihina, lantas tanpa pikir panjang menggigit jari tengah Seungyoun.
"ARGH! SAKIT ASW!"
"BAHASANYA, BANG!"
.
.
.
Yena kena hukuman dikurung di dalam kamar semalaman gara-gara Jaebum hampir mematahkan jari tengah Seungyoun. Yah salah sendiri nunjuk-nunjuk orang yang lebih tua pake jari tengah, batin Jaebum membela diri dan justru merasa lega karena tidak perlu terlalu banyak berinteraksi dengan orang rumah dan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.
Ia berbaring di kasur, nenatap langit-langit kamar Yena. Berpikir apa yang sedang dilakukan gadis itu sekarang; Apakah Yena bertengkar dengan Nayeon? Karena Jaebum sendiri di malam pertama menjadi Yena sudah bertindak ganas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boom! (JB x Yena)
LosoweBagaimana jadinya kalau mendadak kau bertukar jiwa dengan gurumu sendiri? Dan terlibat serangkaian kejadian aneh di luar akal sehat? _____ "Kyaa! Pak Jaebum!" "Tolong jangan teriak dengan ekspresi begitu saat di dalam tubuh saya. Kesannya menggelika...