CHAPTER 3 Kelebihan atau Kemampuan?

448 137 25
                                    

       

       

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

       Terhitung sudah empat minggu sejak Anya menjadi menantu Adiptara. Dan sejak saat itulah keluarga Adiptara benar-benar di hadapkan pada sebuah kenyataan, bahwa anggota baru yang mereka bawa ke rumah itu--benar-benar ajaib.

      Gadis itu sama sekali tidak pernah diam dan seringkali membuat keributan di mansion Adiptara. Rendi yang pemarah dan cukup labil menjadi sasaran empuknya untuk melakukan ulah. Bukan hanya Rendi--Ramlan Ady Adiptara-yang notabene-nya adalah mertuanya sendiri, pun ikut menjadi korban kejahilan akan tingkah ajaibnya. Pria yang kelihatan sangar diluar itu sungguh kelimpungan menghadapi sikap anak bungsu dan menantunya sendiri.

        Mungkin saja orang lain berpikir, Anya dan Rendi adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Lantas menganggap hal-hal yang mereka lakukan, seperti saling melempar benda tajam, pun, menjadi normal.

      Sayangnya, mereka berdua akan benar-benar saling membunuh jika saja Antonio, yang kini memiliki tugas tambahan selain untuk mendampingi dan menjadi pengawal pribadi Rayland, ikut menjaga istri tuannya dari hal-hal yang mungkin saja bisa membuat gadis itu terbunuh.

      Oh!! Keluarga ini benar-benar__

      Padahal, kalau Rayland ingin menghentikan tingkah absurd istri juga adiknya. Dia hanya perlu menegur. Tetapi bukan seperti apa yang dibayangkan, Rayland justru bersikap seolah yang dilakukan Anya hanya sekedar bermain-main. Dia tidak merasa masalah. Pria itu membiarkan apa saja yang dilakukan Anya di rumahnya.

       Yang membuat semua orang terkejut, pria itu sangat tenang.

        Bukan hanya Rayland, Rangga dan Ryan sekalipun, justru menganggap tingkah Anya sebagai tontonan menarik yang terkesan lucu, termasuk Ui. Lebih gila lagi, menantu kedua Adiptara--Ui--bahkan akan menjadi pemandu sorak saat Rendi dan Anya mulai saling membunuh.

      Mungkin hanya Tania yang normal di mansion itu. Dia akan berakhir menangis saat melihat adegan dimana Anya akan melempar Rendi dengan garpu, bahkan langsung pingsan di tempat saat Anya melempar Rendi dengan pisau.

      Jadi, apa yang terjadi dengan keluarga itu?

       Satu hal yang pasti. Dan harus Anya catat dalam ruang ingatannya yang berkapasitas tidak seberapa, bahwa jangan sekali-kali membuat masalah saat aura seorang Rayland sedang dalam masa on. Hal itu bisa ditandai saat sekelilingnya mulai terlihat menghitam.

        Ada saat di mana aura itu akan menjadi off dan Anya akan mulai melakukan apa saja.

       Benar. Anya bisa melihatnya, warna aura kemarahan seorang Rayland adalah--hitam pekat.

Adiptara Family's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang