.
.
.
Berbulan-bulan terlewati sejak peristiwa kematian Tuti yang misterius. Tentu saja hari-hari yang dilalui Anya begitu berat. Tuti adalah pelayan pribadinya selama ia tinggal di mansion Adiptara, jadi tidak menutup kemungkinan jika mereka sudah akrab, tidak hanya sebagai pelayan dan majikan melainkan juga sebagai teman.
Anya bahkan telah menganggap Tuti selayaknya sosok ibu yang cerewet; sering menegurnya mengenai hal ini-itu dan terutama mengenai apa yang bersangkutan dengan Rayland, suaminya yang kaku.
Tuti adalah pelayan yang baik dibalik kecerewetannya, mungkin karena pengalamannya sebagai seorang pelayan membuatnya tidak merasa canggung jika berhadapan dengan Anya yang pecicilan dan pembuat onar. Sebaliknya, ia justru bersikap apa adanya dan tidak harus memasang sikap palsu untuk mendapatkan perhatian, mengingat status Anya sebagai nyonya muda.
Orang lain mungkin akan memanfaatkan hal ini untuk mencari muka, tetapi Tuti jelas tidak melakukannya. Sebagai pendatang baru di keluarga Adiptara, Anya perlu bimbingan, dan Tuti adalah orang yang tepat kerena mampu mengimbangi gadis pembuat masalah itu dengan baik.
Dan lihat! Anya pun merasa nyaman dengannya.
Mengingat bagaimana Tuti tewas karena kesalahannya. Anya sungguh terpukul dan merasa bersalah. Orang-orang meyakinkannya jika itu hanya kecelakaan, sayangnya, Anya masih tidak bisa memaafkan dirinya begitu saja. Jelas, karena keluarga ini menutupi kejadian yang sesungguhnya, terutama Rayland. Pria itu tahu segalanya, tetapi dia diam tidak mengatakan apapun.
Anya yakin jika Adiptara menutupi penyebab kematian Tuti dan kecelakaan adalah pengalihan yang sempurna untuk mengelabuhi semuanya. Bodohnya, orang-orang memilih percaya--atau mungkin saja terpaksa percaya--namun inilah yang terjadi.
Sial saja, karena sejatinya pengalihan itu dibuat untuk melindungi dirinya dari segala macam tuduhan. Anya tidak bisa terima namun diapun tidak punya pilihan. Oleh karenanya, dia hanya bisa memendam semua rasa bersalahnya. Suatu saat dia akan mencari tahu mengapa ini bisa terjadi, dan Anya yakin jika Adiptara adalah jawabannya.
Dia bertekad untuk menyelidiki Adiptara.
.
.
.
Terutama Rayland.
Waktu berlalu begitu cepat, rasa-rasanya baru kemarin Anya bergabung dengan keluarga aneh ini. Sayangnya, semuanya sudah berjalan setahun. Anya melalui semua perpaduan perasaan selama berada di keluarga Adiptara. Melalui semua hari-hari terburuknya selama beberapa bulan terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adiptara Family's [END]
FantasyTerkadang, dunia selalu dipenuhi misteri juga rona fantasy yang membawa hal tidak mungkin menjadi mungkin. Lalu hal-hal mistis pun terkesan menjadi hal yang biasa. Tidak jauh berbeda dengan kedua insan berikut; Menikah muda? Di usia 17 tahun? Tidak...