Prolog

38.5K 1.5K 120
                                    

     Seorang gadis tengah berlari kecil di tengah koridor yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Seorang gadis tengah berlari kecil di tengah koridor yang sepi. Sang gadis hendak menyusul seorang pria yang langkahnya begitu lebar. Dengan nafas yang sedikit tersengal dia memanggil pria itu.

"Raskal," Panggilnya cukup keras.

Berhasil membuat sang pria menghentikan langkahnya. Walaupun tanpa berbalik badan, pria itu masih berdiri ditempatnya tidak membalas tidak juga menangapi. Tak lama gadis itu berdiri tepat didepan pria yang ia kejar. Gadis itu memberikan senyuman terbaik yang ia miliki. Berbanding balik dengan sang pria hanya diam tak merespon.

"Lo raskal kan? Kenalin gw Rasila Ananta," Gadis itu menggulurkan tangan nya.

Raskal tidak membalas uluran tangan Rasila sama sekali. Ia hanya berdiri diam di tempatnya sambil menaikkan sebelah alisnya. Mendapati respon yang demikian Rasila menarik kembali tangannya dan tersenyum canggung.

Tak kehilangan akal untuk berkenalan dengan crush barunya. Rasila sedikit menurunkan ego dan juga akal sehat untuk melakukan sebuah hal yang benar-benar di luar nurul. Tiba-tiba Rasila berjinjit dan mengecup bibir Raskal.

Cup...

"Anggap aja itu salam perkenalan kita Raskal. Semoga lo betah sekolah disini," Rasila mengacak rambut Raskal sambil  tersenyum lebar.

"Btw, bibir lo manis gw suka," Rasila berniat untuk pergi tapi Raskal mencekal tangannya.

"Cegil," Raskal berkata dengan penuh penekanan.

Dia melepaskan tangan Rasila, tersenyum miring. Rasila tidak takut melihatnya. Baginya melihat senyum evil Raskal itu indah. Karna saat Raskal tersenyum ketampanannya naik berkali-kali lipat. Rasila berbalik hendak pergi. Namun, seperti ada yang menahannya untuk pergi.

"Raskal gw mau pergi jangan tahan-tahan gw lagi dong," Rasila berkata sambil membelakangi Raskal

"Gelang lo nyagkut," Katanya malas.

Dengan rasa malu yang amat sangat, Rasila berbalik wajah sedikit memerah. Terlihat Raskal tengah mencoba melepaskan ikat rambut miliknya yang saling bertautan dengan gelang jangkar milik Raskal. Jantung Rasila berdetak sangat kencang ia memperhatikan Raskal dengan intens. Raskal yang ditatap seperti itu merasa tidak nyaman. Dia sesegera mungkin melepaskan gelang itu dari tangannya.

"Buat lo," Kata Raskal lalu meninggalkan Rasila.

Rasila tak bergerak seinci pun dari tempatnya berdiri. Menatap gelang bergantung jangkar yang baru saja diberikan Raskal. Dahinya berkerut nampak tengah berpikir keras lalu matanya berkedip lucu. Beberapa detik kemudian dia tersenyum lebar. Setelahnya pergi berlawanan arah dengan Raskal.

 Setelahnya pergi berlawanan arah dengan Raskal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Welcome, trims sudah berkenan membaca prolog cerita RASKAL. Jangan lupa beri vote dan juga komentar. Agar penulis lebih bersemangat untuk menuangkan idenya. Tambahkan ke perpus klean janlup. Di tambah ke daftar baca? bolehhh

RASKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang