Bab 6

1.9K 236 5
                                    

MISSING HAPPINESS

Tap

Tap

Tap

Dari kejauhan terlihat seorang wanita bersurai indigo berjalan, ke arah gedung kaca bertingkat. Gedung itu adalah tempat ia bekerja, suasananya masih sepi. Hanya ada satpam yang berdiri di pintu masuk.

Ya, pagi ini Hinata datang ke kantor lebih awal dari hari-hari sebelumnya.

Hinata masuk ke dalam lift menuju lantai 20, tempat ruang kerjanya. Hanya butuh waktu 5 menit ia sampai di ruangannya. Wanita itu lalu meletakkan tas nya di atas kursi, kemudian merapikan meja kerjanya, sebentar.

Setelah itu Hinata pergi ke pantry kantor, membuat secangkir coklat panas untuk dirinya. Tak lupa secangkir kopi hitam panas juga, ia buatkan untuk pria es, yang tak lain tak bukan untuk bosnya, Uchiha Sasuke.


Setelah memberikan gula, Hinata mengaduk kopi yang ia buat, "Kopi hitam panas memang cocok untuknya, biar pria itu bisa sedikit mencair." Gumaman sarkas hinata.

Salahkan saja sikap dingin dan wajah datar atasannya yang kelewat kaku tanpa ekspresi. Andai saja, wajah bos nya adalah es batu, Hinata tanpa ragu akan menyiram air panas ke wajah Sasuke, biar wajah pria itu bisa sedikit meleleh saat melihatnya. Hmm menyebalkan.

"Apa dia tak bosan, Cuma memiliki satu ekspresi seperti itu huff." Hinata terus saja mengomel dan menghardik Sasuke. Tentu saja tanpa pria itu tau.

Hinata bermonolog sendirian di pantry, sambil mengaduk kopi hitam dan coklat panas.

Ntah kenapa? selain menjadi sekertaris yang selalu memenuhi kebutuhan Sasuke. Hinata juga ingin agar pria itu dapat berubah. Bisakah pria itu mengubah sikapnya yang menyebalkan dan nada bicaranya yang dingin?

Hinata melampiaskan kekesalnya pada sendok yang sedari tadi berputar di cangkir Sasuke. "Apa sejak lahir dia sudah diciptakan seperti-?" Pertanyaan hinata yang hanya didengar olehnya, tiba-tiba terpotong.

"Dia? Siapa yang kau maksud?" tanya seseorang yang berada di belakang hinata.

'Mampus kau hinata' batin Hinata. Sambil menepuk jidatnya. Seketika Hinata langsung menoleh ke sumber suara.

Hinata memasang wajah lega setelah melihat seseorang yang ada di belakangnya.

"Dasar kau Tenten, mengagetkan ku saja." Ucap Hinata, mempout bibirnya kesal. Namun ia bersyukur yang mendengarkan umpatan dan ocehannya ternyata temannya sendiri. Bukan orang lain yang kemungkinan bisa saja mengadu pada pria es itu. Sekedar mencari muka mungkin? Agar di puji bosnya, dan menjatuhkan Hinata.

"Hey, aku bertanya siapa yang kau maksud?" tanya Tenten sekali lagi.

"Ra-ha-sia." ucap Hinata dengan senyuman jahil, wanita itu mengedipkan salah satu matanya, melewati Tenten dan membawa dua cangkir minuman yang sudah ia siapkan, di atas nampan, selanjutnya Hinata pergi meninggalkan Tenten di pantry.

"Awas kau Hinata!" teriak tenten, merasa diabaikan oleh Hinata.

Tenten memang wanita yang paling kepo yang pernah Hinata kenal, tak jarang wanita itu mengetahui semua gosip-gosip trending yang ada di kantor.

......

Ceklek

Suara pintu terbuka.

Hufttt

Hinata menghembuskan nafas lega,ternyata penghuni ruangan yang ia masuki belum datang. Hinata benar-benar bersyukur, setidaknya tidak ada insiden seperti waktu itu, lagi.

Missing Happiness (REVISI)-SASUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang