Bab 7

1.7K 216 10
                                    

MISSING HAPPINESS


Cklek

Pintu apartemen Hinata terbuka, di luar sana terlihat sosok pria yang berdiri mengenakan stelan jas. Kedua tangan pria tersebut di masukkan ke dalam saku celananya.

Sedangkan Hinta terkejut ketika melihat wajah yang tak asing baginya, kenapa laki-laki yang sangat dikenal oleh Hinata, datang ke apartemennya. 


MISSING HAPPINESS


Ketika pintu terbuka, terlihat seorang laki-laki yang menggenakan stelan jas berwarna biru tua, mendonggakan kepalanya. Seketika raut wajahnya berubah, ada sarat wajah kerinduan dan sudut bibir tertarik keatas mengulas sebuah senyuman.

"Kenapa lama sekali?" ucap pria tersebut, mengeluarkan kedua tangannya yang sedari tadi berada di dalam saku celana. Mencari kehangatan di dalam sana. Pria itu mengangkat salah satu tangan dan meletakkannya ke atas pucuk kepala Hinata. Mengelus surai indigo dengan lembut.

"O-oniisan?" ucap Hinata yang masih cengo melihat kakaknya berada di Tokyo, tepatnya di apartemennya. Sudah hampir 5 bulan ia tidak bertemu dengan kakaknya yang tinggal di Suna.

"Mau sampai kapan aku berdiri disini?" sarkas Neji yang melihat adiknya yang masih terkejut akan kehadirannya di sini.

Hinata yang mendengar ucapan sang kakak, akhirnya sedikit bergeser ke arah samping, agar kakaknya dapat masuk ke dalam apartemennya.

Neji kemudian melangkahkan kakinya, membawa sebuah koper berukuran kecil. Neji berniat bermalam beberapa hari di Tokyo.

"Ada urusan apa neji-ni ada disini?" tanya Hinata kemudian menyusul kakaknya menuju ruang tamu.

"Apa tidak boleh niisan mengunjungi mu?" Namun pertanyaan Hinata dibalas dengan pertanyaan oleh Neji.

"B-bukan begitu." Sangkal Hinata. "Tumben sekali." Lanjut Hinata.

"Aku ada urusan bisnis di Tokyo, sekalian ingin bertemu denganmu." Jelas Neji. Mendengar penjelasan Neji, Hinata hanya menganggukan kepala nya.

"Neji-ni sudah makan?" tanya Hinata.

"Belum." Jawab Neji.

"Baguslah, Neji-nii beristirahatlah sebentar di kamar tamu, aku ingin berganti baju dulu. Setelah itu kita makan bersama, aku sudah memasak." Jelas Hinata, sambil menunjukkan letak kamar tamu yang akan ditempat Neji.

Walaupun apartemen Hinata tergolong sederhana dan minimalis, terdapat dua kamar tidur, di sana. Dan juga ada ruang tamu sekaligus ruang TV dan dapur. 
.
.
.


MISSING HAPPINESS



Sedangkan di tempat lain, ada dua orang pria dan satu wanita telah duduk di ruang makan. Meja makan yang besar terlihat lenggang karena hanya terisi tiga orang. Sisi kanan terdapat dua makhluk berbeda gender tengah duduk bersisian. Sedangkan di depan sang pria terdapat seorang laki-laki yang tengah duduk, saling berhadap-hadapan.

Acara makan malam yang sangat hikmat karena tak ada suara obrolan satu sama lain. Entah karena merasa canggung dengan keadaan apa memang sudah menjadi kebiasaan kelurga tersebut yang tak banyak bicara saat menikmati makanan mereka.

Suasana hening, hanya terdengar suara dentingan alat makan yang terkadang berbunyi. Ketiga orang tersebut masih menikmati makanan mereka, masih membisu dengan pemikiran masing-masing.

Missing Happiness (REVISI)-SASUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang