Bab 16

1.5K 225 17
                                    

MISSING HAPPINESS




Sudah hampir seminggu, Hinata dibuat bingung dengan tingkah laku Sasuke, yang ia anggap tidak wajar.

Pria itu selalu saja melakukan hal-hal yang menurutnya berbeda dari sebelumnya, berbeda dari pertama kali mereka bertemu.

Sekarang bukan lagi, Sasuke dengan julukan pria es, karena ekspresi wajah yang kelewat dingin setiap mereka bertemu

Pria yang selalu membuatnya kesal hingga mengumpatinya setiap hari. Ya, walaupun awalnya Hinata memang memiliki tujuan untuk mengubah pria itu. Namun karena perubahan yang begitu mendadak dan terlalu kontras ini membuat ia jadi gelagapan sendiri.


Seperti kali ini, ketika Hinata telat satu menit saja tak memberikannya kopi, ia langsung menghampiri Hinata di meja kerjanya. Apa-apaan itu?


Terdengar suara helaan nafas lelah, wanita bersurai indigo itu sekarang berada di pantry membuatkan secangkit kopi untuk bosnya.


Padahal jika di ingat kembali, dulu saat Hinata memberikan kopi saja, sudah menjadi masalah hingga ia terusir di dalam ruangan bosnya.


Dan dengan anehnya, hari ini ketika Hinata lupa memberikan kopi saja, malah menjadi sebuah masalah baru bagi Hinata.


Apalagi yang membuat Hinata kesal adalah tatapan orang-orang padanya ketika melihat Sasuke selalu menempelinya bagai prangko. Ya, wajar saja hal ini menjadi hal yang sangat gempar. Karena sangat jarang sekali, Sasuke mau berdekatan dengan karyawannya. Bukan kebiasaan Sasuke sama sekali.


Hinata menaruh secangkir kopi hitam dan beberapa camilan di atas nampan. Lalu menggenggam kedua sisi nampan dengan kuat.

Tak ingin berlama di sana, Hinata berjalan meninggalkan pantry dan pergi ke ruangan Uchiha Sasuke.
.
.
.
.
.
.
.
Sedangkan di ruangan CEO, ada dua orang pria yang memiliki surai berbeda tengah duduk saling berhadapan. Pria bersurai raven duduk di sofa single sedangkan pria yang bersurai merah duduk di sofa panjang, tepat di depan pemilik ruangan.

Kunjungan pria Sabaku ke perusahaan Uchiha, bukanlah tanpa alasan. Gaara datang untuk melakukan kesepakatan antara perusahaannya dab perusahaan yang di pegang oleh Sasuke.

"Kuharap kerjasama proyek ini, berjalan dengan lancar." Ucap Sasuke setelah melihat tanda tangan Gaara di bubuhkan di atas surat perjanjian yang berlambangkan kipas.

"Ya, senang berbisnis dengan anda, Tuan Uchiha." Balas Gaara, pria itu kemudian kembali menyodorkan surat perjanjian nya pada Sasuke.


Tok tok


Namun percakapan mereka terhenti karena mendengar suara ketukan pintu dari luar ruangan.

"Masuk." Perintah Sasuke membiarkan seseorang di sana masuk ke ruangannya.


Ceklek


Terdengar suara gagang pintu berputar, sontak membuat kedua pria yang berada di dalam ruangan sana. Keduanya menoleh ke arah pintu berwarna coklat tua.


Di sana terlihat seorang wanita masuk dari balik pintu, sambil membawa sebuah nampan. Wanita itu mendongakkan kepalanya, sedikit terkejut ketika melihat dua pria di depannya tengah memandangi dirinya.

'Apa-apaan tatapan mereka, bikin gugup saja.' Batin Hinata.

Namun Hinata berusaha mengenyahkan kegugupannya, dengan percaya diri berjalan ke arah kedua pria yang tengah duduk di atas sofa berwarna hitam tersebut.

Missing Happiness (REVISI)-SASUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang