My Perfect Husband - Part 10 - Penjelasan

2.6K 59 0
                                    

Author POV

Setelah anak-anak tidur dan Daniel mengikuti Christy pergi ke sebuah club malam dan itu adalah club milik Tama. Daniel menahan bahu Christy sebelum dia masuk ke dalam club tersebut.

"Daniel." Mata Christy membelalak lebar menatap sang suami. "Bukannya kamu sudah tidur."

"Aku tidak bisa tidur dengan tenang saat menatap istriku tidak ada di sisiku bee. Apa kamu akan memaki Tama saat mengetahui hal tersebut kalau ya dengan berat hati sayang aku akan menghalangimu." Daniel tersenyum penuh arti menatap istrinya tersebut

"Aku tidak akan melakukan apa yang ada di pikiranmu El." Kini Christy mendorong kepala Daniel dengan menaruh tangan telunjuknya di kening Daniel.

"Jadi apa dong?" Tanya Daniel dengan polosnya.

"Aku hanya ingin bertanya saja El tidak lebih. Kalau kamu sampai melihatku melakukan hal yang aneh silahkan memarahiku sepuasmu atau kamu bisa membawaku pergi dari sana. Bagaimana?" Christy meyakinkan Daniel dengan negosiasi yang masuk akal.

"Baiklah, aku akan mengikutimu dan mengawasimu sayang." Daniel sudah siap dengan menggandeng Christy masuk ke dalam namun dengan cepat Daniel yang di gandeng terdahulu oleh Christy.

* * *

Sampai di dalam club banyak orang yang menatap Daniel membawa wanita yang di luar dugaan, bagaimana tidak wanitanya sangat ideal dan jauh dari kata jalang. Christy menatap counter bar yang ada di depan matanya dengan tatapan tidak percaya, disana seperti ini ada Ley sedang duduk bersama dengan Tama.

"Bee." Ley menatap Christy tidak percaya dan memeluk adik tercintanya dengan erat dan tidak mau kehilangannya lagi.

Tama menatap Daniel dengan geram dan menarik kerah baju Daniel dengan geram. "Ngapain anda disisi adik saya? Kurang puas anda usir adik saya lima tahun yang lalu?" Tama menatap Daniel dengan geram.

Daniel lepaskan tangan Tama dari kerahnya dan menatap Tama dengan seksama. "Aku tahu dan aku mengaku salah sudah sakiti Christy, tapi perlu satu hal yang kamu tahu. Aku dan Christy sudah baikkan dan kami tidak mau membuat anak-anak kami menderita karena keegoisan kita, terutama keegoisan aku."

Ley memegang kedua pundak lelaki yang ada di dekatnya dan menatap keduanya dengan tatapan penuh tanya. "Apa maksud kalian soal 'anak-anak', 'lima tahun lalu'."

"Stop." Kini Christy berdiri ditengah-tengah ketiga laki-laki tersebut. "Itu salah aku. Aku yang terlalu labil dan meninggalkan Daniel yang masih emosi karena Dave yang menghubungi aku lima tahun lalu yang membuat anak-anak kehilangan kasih sayang Daniel. Daniel datang saat tahu aku di Jakarta dengan mendengar pembicaraan Tama hubungi aku di Jakarta. Dan dia juga yang bantu aku bangun dari kenyataan kalau aku bukan anak dari Mama Ratna dan dia menemani aku kesini agar tidak memukul wajah kamu Tama yang menyimpan hal terbesar kalau kamu adalah abangku." Christy mengeluarkan hal tersebut karena tidak bisa menyimpan hal tersebut.

"Kamu sudah tahu?" Tama jadi diam sesaat mengetahui hal tersebut.

"Iya bang, aku tahu kalau abang adalah abang kandung aku. Tapi aku tetap tidak akan menganggap mereka karena mereka adalah orang yang tidak menganggap aku keluarganya dan malu karena aku tidak sehat." Kini air mata Christy menetes karena mengingat hal itu nyata.

"Sayang jangan menangis karena hal itu, aku akan selalu ada disisimu sayang." Daniel memeluk Christy dengan hangat dan mengelus kepala sang istri guna menenangkan sang istri.

"Jelasin aku ini kenapa Tam?" Ley mendorong bahu Tama agar Tama menatap Ley.

"Baiklah aku akan cerita sama kalian semuanya dan tidak ada yang akan aku sembunyikan dari kalian." Jelas Tama yang pasrah karena mereka tahu semua hal ini dan dia tidak mau persahabatannya hancur karena salah paham.

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang