My Perfect Husband - Part 15 - Permulaan

1.3K 40 2
                                    

Daniel menatap sang istri yang sudah tertidur karena lelah sehabis menangis dan dia hanya tersenyum menatap wajah sang istri yang polos. Dia mengecup sang istri dengan senyum bahagia terpapar jelas di wajahnya.

"Daddy."

Teriak kedua anaknya dengan semangat yang tiada tara dan mereka jadi diam kembali saat menatap sang Ibu yang sudah terlelap. Keduanya dengan sigap menutup mulut keduanya agar tidak membuat sang Ibu terbangun karena teriakan mereka berdua dan Daniel gemas menatap wajah kedua buah hatinya.

"Mommy tertidur Dad?" Tanya Selene berupa bisikan yang masih dapat didengar kedua lelaki yang ada di dalam tersebut.

"Ya Mommy kalian kecapean jadinya tertidur saat Daddy Nina bobokan, kalian ingin tidur juga biar Daddy siapkan kamar untuk kalian." Daniel menatap kedua anaknya dengan cinta dan kasih sayang.

"Apakah Daddy memiliki tempat tidur di ruangan yang seluas ini?" Selene memperhatikan ruangan Daniel yang sudah lengkap dengan ruang tunggu dan rak buku terpampang dimana saja dan tidak ada ruangan untuk kamar yang tersedia.

"Tentu ada cantik, sebelum Daddy menikah dengan Mommy kalian Daddy suka tidur kalau sudah capek bekerja." Jelas Daniel kepada kedua anaknya.

"Dapatkah kami memiliki ruangan tersebut Dad?" Jhoven tidak mau membuat sang Ayah kerjanya jadi tidak nyaman karena kedatangan mereka membuat sang Ayah jadi terganggu.

"Tentu tampan." Daniel tahu benar apa yang ada di pikiran sang anak laki-lakinya dan dia langsung membawa sang istri ke dalam kamar dengan anak-anaknya tersebut. "Kalian tinggallah di sini sebentar ya nanti Daddy akan kesini lagi setelah kerjaan Daddy selesai, ok."

"Ok Dad." Jhoven menjawab dengan sangat dewasa.

* * *

Setelah semua urusannya selesai Daniel datang ke kamar dan menatap keluarga kecilnya tertidur lelap dengan keduanya memilih tertidur sisi sang Ibu. Daniel duduk di sebelah sang anak lelakinya yang dengan protect untuk melindungi kedua wanita yang tertidur disisinya. Daniel mengelus kepala kedua anaknya dan dia benar-benar bersyukur dengan adanya kedua anaknya saat ini hidupnya makin lengkap.

Daniel mengusap kepala sang istri untuk membangunkannya dengan lembut. "Sayang bangun, ini sudah sore waktunya anak-anak makan."

Christy terbangun dengan pelan dan menatap kedua anaknya yang tertidur disisinya, "Sudah berapa lama kami tertidur?"

"Kira-kira lima atau enam jam." Jelas Daniel menggoda sang istri.

"Apa!!?" Christy kaget dengan pernyataan sang suami dan dia melirik jam tangannya dan dia langsung memukul lengan sang suami.

"Kamu sangat lucu sayang kalau sedang panik, ya sudah ayo kita bangunkan anak-anak dan habis itu kita makan di luar." Daniel mengusap kepala sang istri dengan lembut.

Daniel membangunkan anak lelakinya dan Christy sebaliknya. Jhoven langsung bangun saat panggilan namanya yang pertama dan dengan sentuhan di kepala yang dilakukan oleh Daniel. Christy memanggil sang anak perempuannya tidak ada jawaban dan dibantu Daniel yang menciumi pipi chubby anak perempuannya tapi tidak bangun-bangun.

"Ene kalau sudah tidur kaya kerbau Dad, jadi percuma saja dibangunkan... Sama seperti Mommy yang sudah susah dibangunkan." Jelas Jhoven dengan polosnya.

Daniel tertawa pelan dan Christy sudah malu dengan pernyataan sang anak pertamanya. "Yasudah Daddy akan menggendong Ene, apa Jhoven tidak keberatan berjalan bersama dengan Mommy."

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang