My Perfect Husband - Part 4 - Life Is Go On

4.6K 133 1
                                    

Pernikahan mereka berhasil membuat banyak pihak keluarga terkaget-kaget. Mereka terlihat sangat bahagia, Ley yang tahu hal itu langsung segera pulang dengan Sebastian dan berlari ke tempat pernikahan orang yang dikasihinya.

Sebastian dan Ley masuk ke ruangan rias pengantin wanita dan melihat gadis kecil mereka di dalam balutan gaun putih.

"Dad sorry." Christy langsung memeluk Sebastian saat tahu kehadiran Sebastian dari balik cermin.

"Kamu tidak salah sayang, ini keputusanmu dan kamu tahu aku tidak akan marahkan." Christy hanya mengangguk di dalam pelukan Sebastian. "Aku akan mendampingimu menuju depan altar sayang."

"Thank you Dad." Christy melepaskan pelukannya kepada Sebastian dan dia menghadap Ley dengan ragu.

Ley menganggat dagu adiknya ke atas dan menatap kedua bola mata adiknya. "Angkat kepalamu bee, jangan pernah kamu menunduk sedikitpun baik itu di hari pernikahanmu atau di segala hal. Itulah yang aku ajarkan padamu bukan!?" Ley tersenyum manis menyemangati adiknya tersebut.

Ley pasti tahu kenapa adiknya bisa menikah secepat ini dan dia akan membiarkan Daniel karena mau menikahinya, tapi lain kali dia melakukan hal yang membuat air mata adiknya terjatuh demi Tuhan dia akan membuat Daniel menyesal.

"Ayo sudah waktunya."

Ley menatap Christy sesaat dan mengembalikan adiknya kepada Ayahnya agar tidak menunggu terlalu lama.

Christy gugup karena banyak hal salah satunya menjadi pusat perhatian banyak orang, dan akan mengucap janji setia saat ini. Dia akan sangat berdosa sampai mengingkari janji suci mereka saat ini. Pada akhirnya Christy mengangkat kepalanya dan tersenyum bahagia kalau ini adalah pilihan yang tepat.

Danielpun menatap Christy dengan tatapan takjub dan matanya tidak berhenti menatapnya. Danielpun bingung ada apa dengan perasaannya kepada Christy, mereka belum mengenal terlalu lama namun ada magnet yang menghampirinya saat menatap Christy.

Sampai di depan Altar Daniel dan Christy mengucap janji setia dan saat mencium mempelai Daniel awalnya mengecup Christy sebagai tanda membalas ciumannya sebelum Daniel benar-benar menciumnya. Christy mengerti kode tersebut dan ciuman kedua pun mendarat dibibir Christy dengan lembut dan hangat. Semua tamu pada bersukaria akan apa yang mereka lihat barusan.

Daniel mengajak Christy ke luar dari keramaian pesta dan mereka menuju tempat pesawat jetnya berada.

"Mau kemana kita?" Nada suara Christy terdengar penuh penekanan tidak suka.

"Mereka menginginkan kita langsung bulan madu, jadi aku memilih Maldives untuk tempat kamu beristirahat." Jelas Daniel dengan membuka tuxedonya dan melonggarkan dasinya.

Apa yang Christy harapkan terbalik dengan kacau. Tentu saja mereka tidak akan benar-benar bulan madu, toh mereka bukan pasangan yang saling mencintai. Jadi wajar kalau memilih tempat bekerja yang akan di datangi sebagai alibi bulan madu.

Tidak membutuhkan waktu lama namun perjalanan yang dia rasakan benar-benar membosankan. Dan dia langsung masuk ke dalam mobil dan menuju tempat tinggal yang akan mereka huni. Setelah sampai di dermaga Christy sebenarnya bingung mau kemana dia sekarang, tapi karena dia ahli dalam pengendalian diri akhirnya dia lebih baik memilih diam.

Daniel membantunya dalam menaiki boatnya dengan cara yang gentle. Christy memang sangat menyukai laut, bahkan sangat suka sekali. Hanya dibutuhkan waktu 30 menit ke tempat tersebut dan hal itu berhasil membuat Christy menganga lebar dan matanya membulat penuh.

Hal yang membuatnya seperti itu tidak lain adalah pemandangan yang sangat indah dan tidak bisa dia lukiskan dengan kata-kata. Memiliki Mansion, Villa atau apapun bagi orang kaya adalah hal yang biasa saja. Karena dia juga sudah sering di ajak kemana-mana oleh keluarga Xavier kala liburan tapi yang satu ini dia amat sangat menyukainya.

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang