My Perfect Husband - Part 35 - Perjuangan

1.8K 33 0
                                    

Leo membuat surat pernyataan dari polisi dan di tambah bukti yang kuat dengan adanya Christy di rumah sakit. Semua media mencari tahu apa yang sedang terjadi dan ribut mewawancarai semua orang yang berhubungan dengan Piter dan Linda. Mereka kaget sang anak menggugat sang Ayah dan menjebloskan mereka berdua ke penjara karena telah melakukan pembunuhan berencana karena harta.

Linady saat ini sudah di rawat dengan intensif dan di temani oleh Anita. Dion selalu menjenguk Christy disaat dirinya ada jadwal kosong. Anak-anak saat ini bersama dengan Hulbert dan Rebeca dan mereka disibukkan dengan home schooling.

Ley dan Tama masih mengurus persidangan yang di lakukan oleh pengadilan. Dan Ley tidak akan bisa melepaskan siapa saja yang sudah menyakiti orang yang amat dia sayang. Begitu juga dengan Tama yang terlalu sakit hati dengan Ayahnya tersebut. Yang tidak habis pikir adalah Ayah kandung mampu membunuh dan mencelakai darah dagingnya sendiri.

Di ruangan Christy di rawat saat ini sudah terdapat meja dengan tumpukan kerja pekerjaan Daniel. Dokter yang awalnya menginformasikan Christy sudah melewati masa kritis kini masih berbaring di rumah sakit selama tiga hari. Daniel dengan sangat telaten mengurus sang istri dari membersihkan dirinya baik pagi maupun malam.

"Sayang kapan kamu bangun?" Daniel mengelus rambut Christy berulang kali. "Apa kamu tidak kangen dengan memarahi aku, atau kamu hanya pura-pura tidur karena kamu ingin aku terus mandikan ya."

Daniel menanti ocehan sang istri yang sangat tidak suka bila ada ocehan yang menjurus tersebut. Daniel menatap sendu sang istri dan menggenggam tangan sang istri dan mengelusnya.

"Apa kamu betah tertidur seperti ini bee, apa kamu masih bermain dengan kedua anak kita sehingga kamu lupa denganku. Apa kamu sedang menghukum aku, kalau iya lebih baik kamu pergi ke ujung dunia mana saja kamu yang kamu mau pasti akan aku cari tapi tidak dengan cara kamu tertidur dan tidak tahu kamu kapan sadarnya. Kalau koma sih enak dan ini kamu tidak koma tapi masih enak tidur pulas disini." Oceh Daniel dengan melantur.

"Kamu tahu bee apa yang aku rasakan pada saat bertemu denganmu enam tahun lalu. Pada saat kamu bilang pertemuan kedua kamu sangat tidak suka dengan aku tapi aku tahu itu pertemuan kedua kita. Kamu yang memberikan aku minuman ajaib yang hanya sekali saja aku minum dan besoknya aku pesan yang sama rasanya berbeda. Aku frustasi bagaimana orang sebiasa dirimu mengacaukan duniaku dan entah setan apa yang menginginkan dirimu jadi milikku sehingga malam itu aku membuatmu menjadi milikku. Kalau kamu tahu pasti kamu akan mengamuk padaku dan aku jamin kamu akan ngambek pergi ke rumah Mommy Charlina.

"Aku tidak tahu apa yang akan kamu rasakan dan apa yang akan kamu perbuat bila tahu kita kehilangan babies dan dokter juga menginformasikan kemungkinan kita punya anak sangat kecil. Aku tidak masalah dengan hal tersebut karena aku sudah ada Jhoven dan Selene yang menjadi hasil dari buah cinta kita. Kalau kamu ingin punya anak dengan apa yang Ene minta aku akan datangkan dokter terbaik untuk kita dapat melakukan program untuk kita mendapatkan baby. Aku tahu kamu pasti akan mengoceh dan memukulku dengan ide tololku ini, tapi aku sangat mencintaimu dan tidak ingin ada satupun yang merusak moodmu. Karena moodmu adalah mood terbesarku bila kamu kecewa maka aku yang akan menyalakan diriku sendiri. Bila kamu bahagia maka aku akan cukup bahagia melihat senyum di wajahmu."

Christy sudah sadar sedari tadi Daniel mengoceh panjang kali lebar. "Berisik aku tidak bisa tidur."

"Bee kamu sudah sadar?" Tanya Daniel dengan sedikit berteriak.

"Berisik El."

Daniel langsung menekan tombol darurat untuk dokter. Dokter datang dengan sigap ke kamar Christy dan melakukan tes kepada Christy.

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang