Di ujung kiri bawah ada bentuk bintang kan ya, tolong ditekan dong.
_______________
_____________
Yeonjun POV~
Seminggu sebelum pertunjukan.
"Ayolah teman-teman, kau ingin membantu ku kan?" Sepenuh hati aku membujuk orang-orang di depan ku ini. Sudah ku gunakan segala jurus mulai dari puppy eyes, pelukan, bahkan sogokan. Tapi mereka tak goyah dan sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.Sebentar lagi adalah pertunjukan. Aku sangat ingin mengajak Sena agar ia dapat melihat kami secara langsung, tapi itu terlalu bahaya untuknya. Akhirnya aku berinisiatif untuk memberi pertunjukan terpisah khusus untuk Sena. Tapi aku tak bisa sendiri, makanya aku membujuk sahabat-sahabat ku untuk ikut membantu.
"Soobin-ah, kau ingin ku belikan roti cokelat? Roti rasa almond? Katakan saja, akan langsung
ku belikan. Kau ingin tokonya juga?" Soobin balik menatap ku tapi dengan ekspresi yang datar. Ingin sekali rasanya ku jadikan ia sebagai tiang bendera."Hyung, aku sanggup membelinya sendiri." Bolehkah ku gadaikan saja anak ini? Aku mendengus. Biasanya Soobin pasti akan semangat jika menyangkut roti dan gratisan.
Beralih ke arah Hyuningkai, saat ini ia dan Taehyun sibuk bermain game. Secara tidak santai, aku duduk di antara mereka, memaksakan tubuh mereka memberikan ruang untukku. Sambil berdecak sebal, mereka memasang wajah datar seperti Soobin. Aku masih dengan tampang sabar membujuk mereka berdua.
"Hyung, kami sedang bermain game! Tunggu lah sebentar lagi." Cukup! Mereka kenapa jadi menyebalkan sekali? Aku kan hanya minta bantuan kecil. Karena sebal, aku memilih menjauhkan diri di pojokan. Ku pout-kan bibirku, duduk bersilah dengan tangan terlipat di depan dada. Aku sedang sebal. Awas saja jika anak-anak ini minta traktiran.
Masih dengan rasa sebalku, tiba-tiba Beomgyu terkekeh sambil memegangi ponsel nya. Memang sedari tadi ia sibuk dengan ponsel, seperti biasa ia pasti sedang bertukar pesan dengan kekasihnya. Tawa Beomgyu yang semakin menjadi membuat ku heran.
"Hey, Beomgyu! Kau ini kenapa sih? Tertawa seperti orang gila. Kau tak lihat aku sedang sebal??" Tak disangka tawa Beomgyu meledak hingga membuatnya berguling-guling memegangi perutnya. Rasa heran ku pun semakin besar saat ku lihat yang lainnya ikut tertawa. Aku hanya bisa terheran-heran atas sikap mereka yang membingungkan.
"Hey, kalian tidak sedang kerasukan, kan? Jangan main-main, ini sudah malam!" Jujur saja aku jadi takut karena mereka yang sedang sibuk sendiri tiba-tiba tertawa seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starting from the window | Choi Yeonjun |
FanfictionSudah tujuh belas umurnya, dan hingga saat ini pun gadis itu tak berniat untuk menginjak halaman rumah nya. Dia percaya telah mengidap social anxiety disorder. Sena takut berinteraksi dengan orang di luar sana. Hidup dengan menghabiskan waktu lebih...