Maaf ya disini rif cepetin langsung pas mereka udah lulus 🙏
Okay, enjoy!
.
.
Ini sudah seminggu setelah kelulusan sekolah, pagi ini boruto sudah siap dengan kemeja pendek sebahu dan celana jeans panjangnya. Ia melirik jam ditangannya masih pukul setengah delapan, hari ini ia berniat membeli laptop baru dan beberapa kebutuhan lainnya karena laptonya sudah mulai rusak.
Ia berjalan kearah kamar dan tanpa mengetuknya terlebih dahulu ia langsung membuka pintu itu.
"Tsuki kau sud--" ucapan boruto terhenti dan matanya membulat saat melihat ternyata mitsuki masih menganti bajunya -- bertelanjang dada -- .
"Oh, tunggu sebentar aku akan memakai bajuku" ucap mitsuki sambil menggambil salah satu bajunya, tanpa mengatakan apapun ia langsung keluar dari sana.
"Tsuki baka!! Lain kali gantilah dikamar mandi!! " pekik boruto dengan rona merah diwajahnya, tak lama terdengar suara tawa dari dalam kamar membuat boruto mengembungkan pipinya kesal.
..............
Susasana didalam mobil hanya hening, boruto sibuk dengan ponselnya sedangkan mitsuki sibuk dengan jalanan didepannya. Tujuan mereka adalah mall.
Setelah sampai keduanya membeli barang sesuai kebutuhan masing masing juga kebutuhan rumah yang hampir habis, setelah puas berkeliling keduanya kembali kemobil.
Mitsuki yang tak sengaja melihat sebuah kotak berukuran sedang yang dibeli boruto itu mengernyit, seingatnya tadi boruto memang membeli sebuah mainan.
"Boru, mainan yang kau beli tadi itu untuk siapa? " tanya mitsuki, boruto menoleh.
"Oh ini, hari ini adalah ulangtahun shin jadi aku membelikan mainan ini" ucap boruto, mitsuki hanya mengangguk paham karena tadi boruto memang berpesan setelah berbelanja untuk pergi kemansion shin.
.........
Keduanya sampai disebuah mansion besar, boruto mengetuk pintu itu dan tak lama pintu terbuka dan menampilkan seorang pemuda berumur 25 tahunan dengan senyuman tipisnya.
"Oh kalian, masuklah" ucap pemuda itu, keduanya mengangguk.
"Shin, lihat siapa yang datang" ucap pemuda itu lagi, seorang bocah berumur lima tahun keluar dari kamarnya dan langsung berbinar.
"Bolu nii channn!! " pekik bocah itu sambil berlari kearah boruto, boruto tersenyum dan mengendong tubuh mungil itu.
"Eh? Kau tambah berat ya" ucap boruto, shin mengembungkan pipinya kesal.
"Oh ya, lihat apa yang boru bawakan untuk shin" ucap boruto sambil menunjukkan sebuah kotak yang ia bawa, shin berbinar dan mengambil kotak itu.
"Ini untuk shin? " tanyanya polos, boruto tersenyum dan mengangguk.
"Yeay! Shin sayang bolu nii! Ayo kita bermain! " ucap shin antusias, boruto tersenyum dan mengangguk.
Shin turun dari gendongan boruto dan berlari sambil membawa kotak tadi.
"Ayo kejar aku bolu nii!! " pekik shin dengan tawa khasnya.
Boruto hanya tersenyum dan mengejar shin, kyuu dan mitsuki yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Tak lama seorang pemuda tampan keluar dari kamarnya dan berjalan kearah boruto yang menangkap tubuh shin dan mengendongnya.
"Oh kau disini? " ucap pemuda itu, boruto menoleh dan mendengus pelan.
"Kebiasaanmu itu susah sekali untuk hilang ya, aniki" ucap boruto malas saat melihat sang kakak yang terlihat seperti baru saja bangun.
"Eh? Itu memang ciri khasku bukan ototou" ucap menma santai sambil duduk disamping boruto.
"Sudahlah kalian ini, ah ya apa kalian sudah memilih universitas? " tanya kyuu, keduanya mengangguk.
"Ya kami sudah mendaftar lebih dulu dua hari yang lalu" jelas mitsuki, kyuu mengangguk paham dan berjalan kearah dapur.
"Kau senang bermain dengan boru nii hmm? " tanya menma kearah sang putra, shin mengangguk antusias.
"Dady, bolu nii memberi shin hadiah!" ucap Shin sambil memberikan sebuah kotak tadi kearah menma.
"Kau tetap sama ya boru, sangat mudah akrab dengan anak kecil" celetuk menma, boruto mengangguk.
"Hmm ya sifat ayah menurun padaku" ucap boruto.
"Kenapa kau tidak membuatnya sendiri? "
"Eh?! Apa maksudmu aniki!! " ucap boruto terkejut dengan rona merah samar.
"Eh? Bukankah itu benar? "
"Aku ini masih baru 20 tahun!" alibinya kesal.
"Eh? Bukankah itu tak apa apa? Bahkan aku juga hamil disaat umurku baru 20 tahun loh" celetuk kyuu Yang baru saja datang sambil meletakkan segelas matcha hangat diatas meja.
"Eehhh?! " pekik boruto semakin terkejut, sedangkan mitsuki hanya terdiam.
"Hn, bukankah umur mitsuki 21 tahun sekarang? " tanya menma, mitsuki hanya mengangguk kaku.
"Tak apa apa, aku tidak akan memaksa boruto untuk memberikan kami keturunan. Lagi pula kami juga masih harus menyelesaikan tahun selanjutnya di universitas" jelas mitsuki dengan senyuman tipisnya, boruto menghela nafas lega.
"Hn, pilihan dady memang tepat untuk memilih mitsuki sebagai pendampingmu ya" ucap menma, boruto tersenyum smirk.
"Tentu saja, itu karena ayah lebih sayang kepadaku bukan? " ucap boruto sombong, menma hanya berdecak pelan dan menatapnya datar.
"Ya ya, terserah kau saja. Ah ya, esok mereka pulang"
.
.
....... T. B. C...
Hi I'm back jangan lupa vote and comments seeuuuu~!—19 nov 2020—
KAMU SEDANG MEMBACA
young marriage✔
RandomAwal hancurnya ketenangan hidup seorang uzumaki boruto yang diawali dengan perjodohan gila keluarganya yang mengatas namakan 'Demi kebaikannya' hai i'm back! jangan lupa baca, vote and comments! kalau mau tambahin kedaftar bacaan juga boleh apalagi...