「 落花有意流水无情 (luó huā yôu yí liú shuî wú qíng) 」
The falling flowers are yearning for love, but the heartless brook ripples on (idiom)
♣♣♣
Dirinya diseret oleh dua beta dan dilemparkan ke dalam salah satu kamar VIP The Golden Apple.
Pria-pria itu membawanya paksa, menarik A-Yuan dari dekapannya, mendadaninya serupa kelinci panggang siap santap sebelum akhirnya disajikan kepada alpha yang telah menawar Wei Ying seharga satu juta. Ia diharapkan membuat alpha tersebut puas dan kembali ke The Golden Apple demi bersenang-senang dilain hari.
Sayangnya, Wei Ying tidak berencana mendesah manis atau merentangkan kedua kakinya demi kepuasan orang lain. Bahkan jika malam itu akan berlalu dengan kekerasan, ia tidak takut. Setidaknya Wei Ying akan kehilangan 'mahkota'-nya dengan perlawanan berarti. Namun tampaknya pria bertopeng emas—pemilik The Golden Apple—mengetahui bahwa kelinci liar seperti Wei Ying sulit dijinakkan, maka ia memerintah para pekerjanya guna menyuntikkan afrodisiak kepada omega tersebut. Seketika, bara api membara di dalam diri Wei Ying, sedikit demi sedikit menghanguskan akal sehat dan membumbui otaknya dengan gairah tak terperi.
Wei Ying takut.
Dia terlalu takut apabila dirinya dengan begitu mudahnya takluk di bawah sentuhan alpha tidak dikenal, menyerahkan dirinya begitu saja bagai jalang murahan. Dia terlalu takut menjadi kotor tanpa perlawanan, tanpa kebanggaan yang pernah mekar di dalam jiwa. Pada akhirnya Wei Ying hanya bisa menangis tanpa air mata, saat aroma menyegarkan seorang alpha berbaur dengan aroma lotusnya yang memenuhi udara.
"... Wei Ying."
Suara itu begitu lembut. Tidak ada sentuhan, tidak ada belaian cabul. Matanya tidak fokus sama sekali, telinganya berdenging dengan kebutuhan untuk mendengar suara itu lagi dan lagi. Jantungnya memompa darah dengan kuat, hingga menjadi sesak.
"Wei Ying."
Suara itu memanggil namanya lagi, dengan kelembutan yang tiada pernah dibayangkan Wei Ying. Nadanya bagai memanggil seorang kekasih yang lama tak jumpa.
Sialan, aku... Menginginkannya.
Alam bawah sadar Wei Ying, yang dipenuhi gejolak nafsu dan lidah api gairah mengambil alih kendali. Wei Ying tidak sadar sama sekali ketika tangannya meraih ke depan, menarik leher alpha lembut tersebut hingga bibir mereka berpagutan. Aroma sang alpha memenuhi panca indra Wei Ying, membuat omega batinnya mendengkur puas. Seolah-olah dirinya tercipta untuk alpha ini.
Sepasang tangan dingin dengan cepat menjauhkan tubuhnya dari kenyamanan abadi. Tubuhnya merinding dengar cara yang menyenangkan, namun hilangnya ciuman manis tersebut membuat Wei Ying tanpa sadar menggeram kesal. Dia ingin merasakan kelembutan bibir itu lagi, ia ingin menghirup aroma alpha ini sebanyak-banyaknya, ia ingin menyerahkan dirinya dalam perawatan alpha ini.
"Wei Ying!" Seruan marah itu membuat letusan kecil di dalam diri Wei Ying.
Aku... Ingin membuatnya lebih marah.
Tepat ketika omega batinnya hendak mencari kesenangan lebih banyak dari alpha, sebuah pil dimasukkan ke dalam mulutnya. Oh, kau ingin membuatku lebih banyak menangis dan memohon padamu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire
Fanfiction⚜ Alex-cchi & Xiao Reina ⚜ 魔道祖师 - 墨香铜臭 | Módào Zǔshī - Mòxiāng Tóngxiù ⚜ Relationship: Lán Zhàn | Lán Wàngjī/Wèi Yīng | Wèi Wúxiàn ⚜Additional Tags: Alpha/Beta/Omega Dynamics, Smut, Angst and Hurt/Comfort, Fluff, Broken Families, Pining, Explicit Se...