୨ jaehyun && rose series ୧
Jati Abdi Negara International School.
· 𝐀lkisah rose dan jeffrey yang bertemu didalam satu sekolah yang sama, janares.
® highest rank 🥑 #1 = roseanne
#1 = jaehyunrose
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeffrey yang bingung, mau makan apa engga sekarang. Kalo ga makan, kasian bundanya udah masakin makanan enak buat Jeffrey. Kalo makan, Jeffrey males nerima bacotan adeknya.
"Bang! makan malem yok,"
Jeffrey menoleh, melihat chenle yang udah nunggu didepan pintu Jeffrey sambil nyuruh makan malem.
"Ayok elah, gue gabakal bacot." Ujar chenle yang menyadari keadaan.
Jeffrey mengangguk, "Duluan, mau beres beres dulu." Balas Jeffrey dan diangguki oleh chenle lalu turun ke bawah.
Jeffrey yang sekedar membereskan tas sekolahnya, juga gitar yang belom ditaruh kembali. Dan juga buku pelajaran nya.
Beda banget aura Jeffrey di rumah sama anak ginero.
Jeffrey yang turun, udah liat bunda, ayah, sama chenle yang duduk sambil nunggu Jeffrey turun(?).
"Hei, jeff!" Sahut ayahnya lalu merangkul Jeffrey hingga duduk disebelahnya.
Jeffrey tersenyum hingga memperlihatkan bolongan di pipinya, dan matanya berbentuk bulan sabit.
Jarang banget Jeffrey ngelakuin hal ginian, sama anak ginero aja jarang. Malah kayaknya ga pernah.
"Kamu sama sherie baik baik aja kan?" Tanya bunda Jeffrey yang bikin Jeffrey diem gabisa jawab.
"Jeffrey putus, putus sama sherie." Balas Jeffrey pelan.
Bunda Jeffrey kaget, "Kenapa? Sherie anak baik baik loh, jeff." Ujar bunda Jeffrey.
Bunda Jeffrey agak kaget tapi tau banget kalo anaknya lagi jadi sadboy.
"Gue tau, lo mah kan bang gabakal pernah jadi sadboy, secara lo lagi deket sama kakaknya ryujin kan?" Ujar chenle tiba-tiba yang membuat Jeffrey menoleh.
"Hoax," Balasnya cepat.
"Hoax apaan, kemaren aja berantem mulu, sampe ryujin bilang ka—"
"Ryujin bilang apa le?" Sekarang giliran ayah Jeffrey yang bertanya.
Jeffrey yang mengode chenle agar tidak membuka semuanya, chenle udah janji tadi gabakal bacot.
"Kalo bang jepri, ganteng. Ya, ganteng. Biasa lah bun, nasib punya anak ganteng." Ujar chenle yang berhasil menutupi nya.
Jeffrey menghela napas lega, "Kamu gamau kenalin bunda? Yang katanya—" Ujar bunda Jeffrey yang kepotong karena ada yang mengetuk pintu.
Tok.
Tok.
Tok.
"Bukain, le." Ujar ayah Jeffrey menyuruh chenle membuka kan pintunya.
