13

4.1K 511 12
                                    

Sebagai cowok yang tampan dan berwibawa besar, aming memutuskan untuk menurunkan suhu ac karena rose udah ngomel panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai cowok yang tampan dan berwibawa besar, aming memutuskan untuk menurunkan suhu ac karena rose udah ngomel panjang.

"Ming, cepetan! Kurangin lima suhu," Ujar rose depan pintu kelas aming yang siap ambil ancang ancang naik ke atas meja.

Aming menghela napas, "Yaudah elah, gue turunin, karena gue berwibawa dan tam—"

"Shut the fuck up." Balas rose yang melotot kearah aming.

Rose akhirnya menghela napasnya lega, "Gitu baru namanya aming," Gumam rose tersenyum simpul.

"Tau banget rela dateng kesini buat jepri—"

"Diem apa saya pukul kamu?" Tanya rose formal dengan tatapan tidak mendukung.

Aming cuma manggut-manggut iya, takut. Mau takut juga gimana, cantik nya nambah teman teman semua.

Jeffrey yang natap rose kayak tatapan memuji, abis itu keciduk sama rose karena liatinnya terlalu lekat.

"Kenapa?" Tanya rose yang melihat Jeffrey mengalihkan pandangan.

Jeffrey cuma dehem senandung, "Engga tadi liatin aming takut aja nanti jatoh." Ujar Jeffrey.

Rose mendelik, "Emang aming kenapa kok jatoh? Dia cuma nurunin suhu ga naik meja kayak lo dengan alasan keringin rambut, jeff." Ujar rose ngomel.

Jeffrey ketawa kecil, "Iya deh iya," Balas Jeffrey sambil duduk ke kursinya

Tau banget sudah diduga kayaknya mereka juga nyimpen perasaan satu sama lain, gimana engga coba, tiap hari berdua, kalo ada rose ya ada Jeffrey, kalo ada Jeffrey ya ada rose.

"Yaudah gue balik kekelas dulu ya," Ujar rose terus jalan keluar kelas nya.

"ROSE! TITIP SALAM KE JOY!" Teriak June dari belakang yugo yang main terbang terbangan make sapu kelas.

Rose mengangguk, abis itu bener bener keluar.




J a n a r e s




Sekarang kelompok nya rose lagi kumpul dirumah rose, rose sama jihyo yang nulis makalah, joy sama bambam yang bikin kerajinan nya.

Minghao sama Bobby yang bantu nempelin, sama gunting guntingin kertas maupun alat pembantu memperindah kerajinan.

"Naya ga ikut bantu gimana?" Ujar pelan jihyo.

"Gausah tulis dinama kelompok aja, kemaren udah gue ingetin buat ikut." Ujar rose malas.

Naya sebenarnya udah diingetin buat ikut kerja sama, Naya cuma iya iya tapi ga diikutin. gimana ga kesel.

"Tulis keterangan nya, Naya tidak ikut membantu." Ujar rose yang tetap fokus ke makalahnya.

Yang lainnya manggut-manggut ngerti, abis itu lanjut ngerjain tugasnya masing-masing.

𝐉anares.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang