Partie 15| Something in Wai tapu

14 8 0
                                    

"When those memories started to come to my head, that's when I miss her terribly."

|| Under the sea, partie fifteen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Under the sea, partie fifteen

Malam ini Cena, Helydra, Durent, Flavia dan Lutia baru saja memasuki kediaman Helydra dan Durent, kedua saudara kembar tersebut memang memutuskan untuk menginap saja di sana, menurut mereka Cena adalah gadis yang ramah dan enak untuk diajak berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini Cena, Helydra, Durent, Flavia dan Lutia baru saja memasuki kediaman Helydra dan Durent, kedua saudara kembar tersebut memang memutuskan untuk menginap saja di sana, menurut mereka Cena adalah gadis yang ramah dan enak untuk diajak berbicara.

Mendengar hal itu, Durent sedikit menyimpan rasa bangga. Berkat mantra-nya itu, Cena menjadi disenangi semua orang. Durent tahu, lewat penampilannya, Cena saat di daratan pasti adalah seorang gadis berwajah datar, dan membatasi orang-orang yang dapat hadir di hidupnya.

Setelah masuk ke dalam kamar yang dipatenkan menjadi milik Cena sejak gadis itu tinggal di rumah Helydra dan Durent, Flavia dan Lutia meloncat-loncat di kasur seperti anak kecil.

Cena tersenyum tipis, gadis itu lebih memilih menonton kegiatan saudara kembar tersebut dengan duduk di karpet.

"Hei-hei ka-kau ti-tidak melihat se-seberapa tam-tampannya pa-pangeran tadi?!" tanya Flavia terbata-bata karena terus saja meloncat di kasur dengan wajah ceria-nya.

"Tentu aku melihatnya, hey jangan berbicara ketika melompat."

Flavia menyengir, lalu melompat ke karpet dan duduk bersama Cena, tinggal Lutia yang masih meloncat dengan girang.

"Kau yakin tidak menyukai pangeran Pixar?" tanya Flavia.

Cena berdehem, gadis itu menunduk dengan wajah merona. "Ah, hm, sebenarnya a-aku suka dengannya."

"BENARKAH?!"

"KENAPA TIDAK BILANG DARI TADI?!" tanya Lutia yang tiba-tiba saja meloncat dari kasur dan duduk di karpet.

"A-aku baru menyadarinya?"

"Ah indahnya, tidak apa, akhirnya kau mengaku."

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan Durent dengan wajah konyol-nya, membuat ketiga gadis di dalam kamar itu menoleh.

Under the sea (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang