Partie 16| Moona's diary

13 7 0
                                    

-

|| Under the sea, partie sixteen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Under the sea, partie sixteen

|| Under the sea, partie sixteen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingin kembali, Azucena?"

Cena mengangguk, kedua matanya terus melirik ke Durent yang berdiri di sebelahnya. Di depannya Helydra menatap gadis dan pemuda di depannya dengan bingung.

"Tapi tenang saja, aku akan kembali ke sini dalam dua hari," ujar Cena kemudian.

"Semalam yang mulia raja kan sudah memperbaiki pintu depan, aku sudah tahu sandi-nya." Kali ini Durent yang berujar, Cena yang berada di sampingnya tersenyum karena Durent mendukungnya.

"Baiklah, kapan kalian akan pergi?"

"Sekarang."

"Hah? Kalian yakin?" tanya Helydra.

"Tenang saja kak, aku bisa mengatasinya."

Helydra tampak berfikir, bunyi jarum jam menghiasi pendengaran mereka, hening semesta membuat Durent dan Cena tampaknya harus bersabar. Sedangkan Helydra, wanita itu sekarang sudah berjalan mondar-mandir untuk mencari keputusan yang tepat.

"Baiklah, aku akan mengizinkan. Tapi Durent, kau harus hati-hati membawa Azucena."

"Tenang saja."

Tak lama setelah Helydra memberikan izin, disinilah Cena sekarang di depan pintu kupuhipa dan Durent berdiri di sebelahnya. Karena Cena tidak membawa barang-barang dari daratan ketika kesini, jadi gadis itu tidak perlu berberes-beres.

Sebelum menyebutkan mantra yang dapat membuka pintu kupuhipa, seekor gargoyle datang dan berhenti di depan Durent.

"Apa itu seekor gargoyle?"

Durent mengangguk. "Ya, dia yang akan membantu kita untuk mencapai kolam rumahmu."

"Apa bisa?"

Durent mengangguk. "Dahulu aku juga menggunakannya. Perkenalkan, namanya Iry."

Under the sea (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang