UNDER THE SEA TRILOGY #1
Cover by: @popsiclesgraphic 💓
"The carelessness that invites you to the unreal, under the sea."
Apa yang terjadi jika kau menemukan sesuatu yang terlalu tidak nyata untuk dinyatakan?
Menyimpannya dalam keabadian, atau ju...
"She doesn't want to be killed in a dream, and live in eternal wounds."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|| Under the sea, partie twenty two
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau sarapan lebih banyak dari pada biasanya, Azucena."
Bridgett sedari tadi heran melihat Cena yang menyantap sarapannya lebih banyak dari porsi biasanya, akhir-akhir ini gadis itu memang berubah, dan Bridgett semakin penasaran apa yang membuat Cena bisa berubah seperti itu.
Tak lama kemudian, suara ramai di bagian depan membuat Bridgett menoleh, ternyata Alisia dan George masuk ke dalam rumah membawa beberapa barang-barang mereka. Cena mengikuti arah pandangan Bridgett, gadis itu langsung berdiri lalu berjalan untuk memeluk Alisia dan George yang tiba-tiba saja datang.
"Hey, ada apa dengan kau hari ini?" tanya Alisia menatap Cena yang tersenyum lebar.
"Aku tidak apa-apa," jawab Cena.
Kali ini George yang menghampiri Cena. "Aku sangat merindukanmu, Azucena."
"Aku juga," balas Cena sambil memeluk George lagi.
"Apa yang kau lakukan selama kami pergi, Azucena?" tanya Alisia, lalu menatap Bridgett sambil tersenyum, ia sudah mengetahui dari Bridgett kalau sikap anak baptis-nya ini telah berubah jauh lebih baik.
"Aku melakukan banyak hal."
Alisia tersenyum. Emerald pernah mengatakan kalau Cena adalah anak yang baik dan tidak selalu pendiam, pada akhirnya Cena sepertinya mulai berhasil berdamai dengan masa lalunya, dan tentunya semua itu ia lakukan sendiri.
Alisia duduk di sofa ruang tamu, lalu memijit kakinya pelan, Cena duduk di dekatnya, membuat wanita itu menoleh kepadanya.
"Bagaimana dengan sekolahmu?"
"Sekolahku? Baik, aku memiliki teman bernama Quinton dan Michael." Lalu Cena mulai menceritakan bagaimana hari-harinya di sekolah. Dimulai dari bayangan itu yang sering menghampirinya, lalu saat ia berada di kelas murid-murid lain menjauhinya, sampai ketika ia jalan-jalan bersama Quinton dan Michael ke sebuah hutan.
