Partie 6| It all started from a nightmare

23 10 0
                                    

"When the moonlight shone into my eyes and woke me up, she stood next door, throwing something that made this nightmare end."

|| Under the sea, partie six

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Under the sea, partie six

Apa kau tidak berniat untuk mengakhiri hidupmu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apa kau tidak berniat untuk mengakhiri hidupmu?

Cena terbangun, gadis itu menarik napasnya kuat-kuat, lalu menghembuskannya. Kedua mata birunya mengelana mencari asal suara menakutkan itu. Tapi nihil, kamarnya benar-benar kosong melompong, hanya ada dirinya sendiri disini.

Cena bangkit dari tidurnya, kaki telanjangnya menyentuh lantai kayu kamar, membuat beberapa suara tidak enak terdengar di kedua telinganya. Tatapan tajamnya tetap mengawasi jika saja ada gerak-gerik yang mencurigakan.

Gadis itu mendesah pelan. Ia ingat, 40 hari setelah kepergian keluarga kecilnya, Moona, dan Euroa, ia didatangi sosok bayangan hitam dalam mimpi. Bayangan itu membisikkan hal yang sama kepadanya seperti tadi, menanyakan apakah dirinya mempunyai niatan untuk mengakhiri hidup.

Cena berjengit kaget ketika mendengar sebuah ketukan di pintu kamarnya. Dengan derap langkah dan pelan ia hendak membuka pintu itu. Tetapi gagal, Cena malah melangkah mundur dan mengintip apakah ada sepasang kaki atau tidak di jarak pintu kamar dengan lantai kamarnya. Gadis itu membulatkan kedua matanya ketika tidak ada sepasang kaki yang diharapkannya terlihat disana. Kosong, dan Cena semakin berjalan mundur ketika pintu itu kembali menimbulkan suara ketukan dengan tempo yang semakin cepat.

"Ti-tidak ada orang disini," lirih Cena pelan, kemudian gadis itu menutup mulutnya setelah tersadar apa yang tengah ia lakukan.

Bodoh! Sangat bodoh! Tidak mungkin tidak ada orang kalau ia saja bersuara, kan?

Cena memukul kepalanya dengan keras, hatinya menyuruhnya untuk tidak membuka pintu tersebut, tetapi pikirannya malah menyuruhnya untuk segera membuka pintu itu.

Udara disekitar Cena sekarang terasa lebih dingin, dengan langkah pelan gadis itu mendekati pintu coklat yang masih diketuk dengan tempo semakin cepat dari yang tadi, Cena menahan napas, mengira kalau ia bernapas akan membuat pintu itu langsung terbuka dan sosok yang ada di pikirannya itu memunculkan dirinya dengan seringaian mengerikan.

Under the sea (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang