UNDER THE SEA TRILOGY #1
Cover by: @popsiclesgraphic 💓
"The carelessness that invites you to the unreal, under the sea."
Apa yang terjadi jika kau menemukan sesuatu yang terlalu tidak nyata untuk dinyatakan?
Menyimpannya dalam keabadian, atau ju...
"How does it feel to be hated and not accepted by the people around you? can you survive?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
||Under the sea, partie three
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini Cena tidak bisa tidur, ralat, setiap malam gadis itu memang tidak bisa beristirahat. Untuk memejamkan mata saja ia sulit, dan terpaksa sebab bisikan-bisikan dan bayangan yang menghantuinya.
Tetapi malam ini sangat menyeramkan, karena baru saja Bridgett memberitahunya kalau besok ia sudah bisa masuk ke sekolah umum, dan bersekolah seperti remaja-remaja pada umumnya.
Cena takut, gelisah? Tentu saja. Sejak tragedi pembunuhan keluarganya gadis itu tidak pernah menginjakkan kaki di sekolah, ia langsung dibawa oleh Alisia dan George ke Sydney, tempat tinggal sebelum Cena berpindah kembali ke rumah lamanya ini.
Paman dan bibi-nya itu pun tak tega melihat keadaannya yang kacau, itulah mengapa Cena berhenti sekolah. Takut kalau-kalau gadis itu semakin mengalami hari-hari yang sulit jika berhadapan dengan banyak orang.
Cena menatap langit-langit kamarnya. Ia berusaha mengingat kenangan-kenangan pada masa ia masih sekolah, tetapi nihil, yang ia dapat hanyalah dirinya yang kesepian, tidak punya teman, dan hari-hari penuh dengan sahabat satu-satunya.
Moona hwang, seperti arti dari namanya, yang memberikan cahaya, sahabat satu-satunya Cena itu memang benar-benar memberikan cahaya bagi Cena yang kesepian di sekolah. Kalau pasal bagaimana mereka bisa berkenalan, Cena jelas mengingatnya. Semuanya berawal dari buku mereka yang tertukar, keduanya sama-sama suka mencurahkan perasaan di sebuah diary, dan saat itu dikarenakan buku mereka sama persis, maka buku itu tertukar, Cena masih ingat saat dimana ia membaca curahan hati seorang Moona, gadis itu juga tidak mempunyai teman karena dinilai terlalu ceria dan ceroboh. Sehingga orang-orang berpikir dua kali hanya untuk mengobrol dengannya.
Kasus mereka berbeda, tetapi Cena dan Moona diperlakukan sama rata, tidak ada seorang murid pun yang mendatangi meja mereka, dan berkata, "Mau ikut ke kafetaria bersama kami?" lalu berjalan beriringan dan menikmati hidangan bersama seperti gadis-gadis pada umumnya.
