OO.

894 152 30
                                    

Ini bukan tentang cinta. Ini tentang dimana seseorang yang harus mendapatkan keadilan untuk hidup. Bukankah Tuhan memberi nyawa setiap insan untuk hidup? Lalu apa gunanya jika seseorang merebut hak hidup terhadap manusia lain? Dimanakah letak sisi kemanusiaannya?

Penyiksaan, jeritan, dan tangisan. Seolah-olah menghantui jiwa dan raganya. Fisik dan batinnya sudah tak kuasa membendung luka-luka yang diciptakan oleh sekitarnya. Ia ingin menyerah, namun, seseorang lain menyemangatinya agar ia dapat hidup setidaknya lebih lama. Apakah itu justru membuat ia bisa melawan? Atau justru menambah beban penyiksaan?

"Biarkan aku untuk terus berada disisinya sampai aku benar-benar hilang dari dunia. Tak apa jika raga dan jiwaku hilang di tangannya." ucapnya parau sambil tersenyum nanar.

Satu Juta Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang