Tujuh

202 13 45
                                    

Hangat nya sinar mentari kini mulai masuk melalui cela-cela ordeng. Mengusik tidur nyenyak seorang gadis yang masih nyaman bergelung dengan selimut tebal nya.

Agatha mengerjapkan matanya beberapa kali. Mengucek nya pelan, dan mulai merentangkan tangan demi melemaskan otot-otot tubuhnya.

Gadis itu beranjak dari kasur nya dan mulai membuka ordeng sepenuhnya. Hangat mentari pagi kini menerpa wajah gadis itu.

Bau petrichor  mulai menyeruak di indera penciuman Agatha dikala gadis itu membuka jendela kamar nya. Mengingat semalam habis hujan deras.

Agatha sangat suka bau ini.

Bau yang menurut nya sangat menenangkan, bau yang membuatnya nyaman.

Banyak yang Agatha sukai dari hadir nya hujan.

Salah satu nya bau petrichor ini.

Gadis itu kini melangkahkan kakinya keluar kamar.

Sepi.

Agatha paham dengan situasi ini. Gadis itu memaklumi nya. Papa nya pasti masih disibukan dengan masalah pekerjaan nya.

Pagi ini, Agatha berniat untuk kerumah Alsan. Dengan masih menggunakan piyama tidur nya, Agatha langsung menghampiri rumah cowo itu.

Dan kebetulan sekali, didepan rumah cowo itu berdiri sosok Mira--ibu Alsan yang sedang menyirami tanaman miliknya.

"Pagi tante," sapa Agatha disaat sudah berada di hadapan Mira.

Mira yang tadinya fokus pada tanaman, kini berpindah pada gadis yang baru saja menyapa nya.

"Eh Agatha, tante kira siapa hehe," jawab Mira dengan senyum mengembang. Ibu satu anak itu kini menundah kegiatan nya, dan beralih pada Agatha.

"Ayok masuk,, Alsan mah jam segini belum bangun. Masih ngorok kayanya. Bila perlu kamu yang bangunin aja, Ta," suruh Mira. Agatha hanya tertawa kecil mendengar penuturan wanita di hadapannya ini.

"Yaudah tan, aku bangunin Alsan dulu," izin nya dan langsung diangguki Mira.

Agatha berjalan menaiki tangga. Kamar Alsan memang berada di lantai atas, berbeda dengan Agatha.

Sekarang gadis itu telah sampai didepan pintu yang didominasi berwarna kuning.

Didepan nya tertulis tulisan.

Orang jelek di larang masuk!

Agatha hanya menggelengkan kepalanya. 

Dengan pelan, Agatha memutar handle nya.

Cklek..

Setelah terbuka, terpampanglah sosok laki-laki yang masih tidur dengan posisi sebelah kaki nya menjuntai ke bawah..

Dasar kebo..

Agatha memandang Alsan dengan tatapan geli.

Bagaimana tidak? Cowo itu tidur dengan posisi mulut terbuka.

Tiba-tiba terlintas ide laknat di pikiran gadis itu ..

Dengan gerakan cepat, Agatha menarik sebelah kaki Alsan.

Dan..

Bugh....

"Saiton!" pekik Alsan.

Yaps! Alsan terjatuh dengan posisi terlentang.

Agatha sontak tertawa keras.

Alsan bangun dengan posisi mata masih setengah tertutup.

Setelah berhasil menetralkan penglihatannya, barulah terlihat jelas di hadapannya berdiri sosok gadis dengan piyama hitam yang sedang tertawa dengan mulut terbuka lebar.

That TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang