1. prolog

129 63 13
                                    

Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, sebuah kota kecil yang terletak di daerah daratan rendah provinsi Lombardi, paling utara Italia. Terjadi suatu perang yang mengerikan antara pasukan prancis dan Italia melawan pasukan Austria. Pada hari yang sama, seorang pemuda berkebangsaan Swiss yang bernama Jean Henry Dunant, berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai kaisar prancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka akibat perang tersebut, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.

Tetapi, disini aku tidak akan bercerita tentang itu. Ini adalah cerita tentang seorang anak yang bernama ADI WISNU WIRAYUDA, alias aku sendiri.

159 tahun setelah terjadi perang Solferino, atau sekitar pertengahan Juli 2018, aku sudah resmi menjadi siswa di SMA Negeri terfavorit nomor 2 Se-Indramayu, atau nomor satu se-Indramayu Barat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


159 tahun setelah terjadi perang Solferino, atau sekitar pertengahan Juli 2018, aku sudah resmi menjadi siswa di SMA Negeri terfavorit nomor 2 Se-Indramayu, atau nomor satu se-Indramayu Barat. Dan saat ini aku tengah mengikuti masa orientasi siswa di sekolahku.

Dihari kedua MPLS, para siswa baru tengah menyaksikan demonstrasi dari tiap-tiap ekskul yang ada di sekolah ini. Pertunjukan tersebut diadakan di lapangan upacara. Untungnya kami disediakan tenda biru hajatan, jadi kami gak kepanasan deh.

Aku duduk di barisan paling belakang dekat tangga. aku memisahkan diri dari gugus ku, Karena, sedaritadi gugus ku selalu ribut, dan membuatku merasa tidak nyaman.

“Heyy! “

Sebuah suara berhasil membuyarkan konsentrasi ku saat menyaksikan demo ekskul di depan. Aku menengok ke arah pemilik suara tersebut dan menatapnya yang juga tengah menatapku. Aku mengenali gadis yang kini tepat berada di samping ku, entah sejak kapan. Aku tersenyum untuk membalas sapaannya.

“kok gak di gugus sendiri? “ tanyanya “kalo ketahuan OSIS bisa dimarahin loh” lanjutnya memperingatkan.

“kalo tau bakalan dimarahin, ngapain ikut kesini? “ aku balik bertanya.

“mau nemenin “ jawabnya.

“emang situ siapa mau nemenin saya?“ tanyaku lagi.

Dia menjulurkan tangannya, dan langsung ku balas. “ kenalin, aku ELISA SILVIA ZARA, pacar dari ADI WISNU WIRAYUDA” katanya sambil tersenyum. Aku ikut tersenyum memandangnya.

Ya, gadis yang berada di samping ku ini adalah Elisa Silvia Zara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOMBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang