Karena jarak dari rumahku menuju sekolah cukup jauh, maka aku pun bangun jauh lebih pagi. Seperti pagi ini, aku bangun sekitar jam setengah enam pagi, dibangunkan oleh mama ku. Sejak aku masuk SMA, aku tidak lagi memasang alarm di jam Wacker ku.
Setelah menunaikan sholat subuh, mandi, sarapan, dan sebagainya. Aku pun berniat untuk berangkat sekolah, karena waktu sudah menunjukkan jam enam lewat. Aku ingat, dulu kakak perempuan ku juga bersekolah di SMA yang sama, dan dia selalu berangkat ke sekolah pukul enam pagi.
Aku menyalimi mama ku dan mengucap salam padanya, aku pun bergegas keluar rumah karena aku takut telat. Ya, aku takut telat karena aku berangkat sekolah menggunakan kendaraan umum yang sering ngetem, yang ditambah lagi dengan jarak sekolah ku yang jauh.
Saat aku baru saja keluar rumah, aku menemui papa ku yang tengah duduk di kursi Teras rumah. Aneh, Biasanya papa belum bangun jam segini, batinku.
“pah, Wisnu berangkat sekolah dulu “ ucapku sambil menyaliminya.
“eh bentar dulu nu” cegah Papa ku lalu berdiri, saat aku baru saja ingin pergi.
“kenapa Pa? “ tanyaku bingung.
“kan kemaren papa udah bilang mau ngasih kejutan buat kamu “
Aku mengingat bahwa papa ku memang mengatakan itu kemaren. Dan aku tidak tau kejutan apa yang akan papa berikan.
“ emang apa kejutannya Pa? “ tanyaku.
“itu “ jawab papa ku, sambil menunjuk ke arah sebuah sepeda motor yang sudah terparkir di halaman rumah ku. Tapi, itu bukanlah sebuah motor baru, melainkan sebuah motor supra fit x keluaran tahun 2004.
Setauku, itu adalah motor yang dibeli oleh papa ku dua tahun yang lalu untuk kakak laki-laki ku ( waktu itu papa membelikannya untuk kakak ku berangkat sekolah, dan sekarang dipakainya untuk bekerja). Motor itu benar-benar sudah tua, bahkan body depanya sudah tidak ada. Papa ku membeli motor itu dari temannya.“ itu kan motornya kakak Pa? “ tanyaku tak mengerti, setelah diam beberapa saat.
“ iya, sekarang jadi milik kamu “ jawab papa ku sambil memberikan kunci motor itu pada ku.
“ terus, kakak kerja nya gimana? “ aku kembali bertanya, karena keluarga ku hanya memiliki satu motor.
“gampang lah itu mah “ jawab papa ku enteng “ntar dia papa suruh minjem dulu sama bibi, sampe papa beliin motor baru “
‘kenapa gak aku aja yang dibeliin motor baru? Kenapa harus kakak? ‘Batinku.
“udah sana berangkat, ntar telat loh” suruh papa ku.
“ yaudah Wisnu berangkat “ ujarku pasrah “assalamualaikum “
“Waalaikumsalam “
Sebelum menuju motor itu, aku mengambil helm yang terletak di meja teras. Helm itu adalah helm yang biasa dipakai oleh kakak ku, dan dia masih punya satu helm lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOMBA
RomanceCerita ini merupakan bagian kedua dari cinta anorganik. Setelah mendaur ulang cintaku, aku mendapatkan tantangan baru yaitu mengikuti lomba PMR yang diadakan di SMA paling favorit di Indramayu. Namun, kompetisi sebenarnya bukanlah lomba tersebut...