2. rencana masuk ekskul

88 55 4
                                    

Setelah tiga hari lamanya mengikuti kegiatan masa orientasi siswa dan masa pengenalan lingkungan sekolah, tibalah di hari pembagian kelas. Aku dan Elisa secara bersamaan menuju ke papan informasi untuk melihat data pembagian kelas tersebut, dan berharap semoga kita masih bisa satu kelas lagi.

Sayangnya, aku dan Elisa beda kelas, yaitu, aku kelas X IPA 5, sedangkan Elisa kelas X IPA 7. Tentunya masing-masing dari kami merasa kecewa karena tidak bisa dipertemukan dalam satu kelas yang sama. Tapi, yasudahlah lagipula kita masih satu sekolah kan, tiap hari juga masih bisa bertemu.

Setelah melihat pengumuman tersebut, kami berdua pun pergi ke kelas gugus masing-masing untuk mengambil tas dan pindah ke kelas yang sudah ditentukan.

                              *****

Dikelasku ini, aku merasa cukup lega karena aku bisa sekelas dengan Aldi . Aku dan Aldi satu SMP, meskipun aku tidak terlalu mengenalnya waktu itu. Dia satu desa dengan ku, dan juga pernah satu TK dengan ku. Kami juga satu gugus, dan saat ini kami dipersatukan kembali dalam kelas yang sama.

Aku senang bisa sekelas dengannya, karena setidaknya ada orang yang aku kenal di kelas baru ku ini. Lagipula Aldi orangnya baik, dan sudah cukup akrab juga denganku.

Aku dan Aldi memilih satu meja lagi seperti waktu di gugus. Meja yang kami pilih adalah meja di bagian tengah barisan paling belakang. Jelas, masing-masing dari kami tidak suka duduk di barisan depan.

“Nu ke kantin yuk! “ ajak Aldi saat aku baru saja duduk di kelas baru ini.

“baru juga nyampe “ balasku “udah mau minggat aja lo”.

“bukannya gitu, kita kan baru di kelas ini “ ujarnya “kagak ada yang gue kenal selain lo, sama itu-itu orang” Aldi menunjuk tiga anak perempuan yang kebetulan satu SMP dengan kami , dan aku juga mengenal ketiganya.

“yaudah ayo” kataku akhirnya, lalu beranjak meninggalkan kelas ini.

Karena ini adalah hari pertama pembagian kelas, maka untuk kelas sepuluh belum melangsungkan KBM. Sehingga anak kelas sepuluh masih dibebaskan untuk berkeliaran sesukanya. Ya itung-itung beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru juga sih.

Sebelum ke kantin, aku dan Aldi mampir dulu ke sebuah kelas yang terdapat sebuah papan kecil di atas pintunya bertuliskan ‘X IPS 1’.

“Riz, mau ikut ke kantin gak? “ ajak Aldi dari ambang pintu kelas itu untuk mengajak salah seorang dari kelas tersebut untuk pergi ke kantin juga.

Tak lama dari itu, seekor manusia bernyawa berjenis kelamin laki-laki keluar dari kelas itu dan ikut bergabung dengan kami. Kami pun pergi menuju kantin sekolah yang letaknya di bagian paling belakang sekolah.

Anak yang bergabung bersama kami bernama arriz. Dia satu SMP denganku dan Aldi . Aku sudah mengenalnya sejak kelas tujuh SMP dulu, karena kami pernah satu ekskul. Meskipun aku hanya mengikuti ekskul itu selama satu semester. Tapi, aku sudah cukup akrab dengan nya. Dia satu kelas dengan Aldi waktu SMP dulu. Aku kembali akrab dengan arriz ketika kami tau kami akan mendaftar di SMA yang sama.

Kelak Aldi dan arriz akan menjadi teman dekatku di cerita ini.

                              *****

Kami bertiga memilih jajan di kantin yang berada di paling ujung, dari deretan kantin yang berjejer rapih di bagian paling belakang sekolah ini.

Masing-masing dari kami hanya membeli beberapa makanan ringan di kantin itu, dan memakannya di sana sambil berbincang bincang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOMBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang