Senin pagi, aku sudah bersiap untuk bersekolah. Aku sangat bersemangat pergi ke sekolah, karena pagi ini aku mendapatkan pesan WA dari Elisa.
Elisa : “jemput aku ya, tapi gak usah pake jaket”
Me: “ kenapa? Kamu mau ngasih aku pertolongan pertama lagi? “
Elisa : “udah, sih nurut aja”
Me: “ok, otw”
Setelah itu, aku segera berangkat menuju rumahnya Elisa, tanpa mengenakan jaket sesuai permintaannya, dan pikiran ku yang masih bingung ‘apa alasannya memintaku untuk tidak mengenakkan jaket? ‘.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumahnya Elisa, karena jarak dari rumahku ke rumahnya yang tidak terlalu jauh. Saat aku sudah sampai dirumah-Nya, aku langsung turun dari motor dan mengucap salam dari depan gerbang rumahnya. Tak lama, dia pun keluar dari rumahnya dengan mengenakkan jaket berwarna hitam bertuliskan EXO obsession (tentunya aku sudah tau kalau dia itu k-pop pers). Dia juga menenteng sebuah helm dan sebuah Paperbag.
Fokus ku langsung tertuju pada Paperbag yang dibawanya “ kamu bawa apa? “ tanyaku sambil menunjuk Paperbag itu dengan daguku.
“ untuk kamu “ dia menyerahkan Paperbag itu, dan langsung kuterima.
Aku mengernyitkan dahiku “apa ini?“
“ buka lah! “
aku pun membuka Paperbag tersebut dan langsung membulatkan mataku sempurna. “ini serius? “
Isi dari Paperbag tersebut adalah sebuah jaket Jenas yang selalu dipakai oleh karakter Dilan, dalam film Dilan 1990, film favorit ku dan Elisa. Aku memang menginginkan jaket tersebut, namun belum sempat membelinya oleh karena beberapa alasan.
“ anggep aja kado ulang tahun dari aku” katanya.
“ kan udah kelewat “ ulang tahunku memang sudah kelewat bulan Juni lalu, waktu itu setelah lebaran kalau tidak salah. Elisa sedang tidak ada, karena dia mudik ke Bekasi.
“ ya daripada nggak sama sekali “ katanya “mending telat, iya nggak? “
“ gak ada yang mending sih” kataku tersenyum. “ tapi, kenapa ngasih nya ini? “
“ biar kamu nggak kena hipotermia “ katanya “ pake dong! “
Aku pun mengenakan jaket tersebut dengan senang hati “tapi, aku lebih suka dirangsang sama kamu tau”
Elisa membelalakkan matanya “ heh!“
“ lagipula, kalau Cuma jaket doang mah, aku juga bisa beli sendiri “ kataku dengan nada dibuat seperti sedang menyombongkan diri “belinya empat puluh delapan langsung malah”
“jaket apaan? “
“ jaketi Fourtyeight “ aslinya jkt 48, nama girlband yang ada di Indonesia.
“ itu mah girlband “ katanya.
Aku tersenyum “ yaudah ayo berangkat, nanti kamu telat loh”
“pakein! “ dia menyodorkan helm nya, bermaksud untuk memintaku memakaikannya. Aku pun memakaikannya, serta mengaitkan tali pengamannya.
Setelah itu, kami berdua pun menaiki motorku, dan mulai berjalan menuju sekolah. Dinginnya pagi ini tidak terasa, karena tubuhku dibalut oleh jaket baru yang sangat kusuka, serta sepasang tangan yang melingkar di pinggang ku, sepasang tangan milik si pemberi jaket itu.
*****
Saat ini sedang jam istirahat disekolah ku. Untuk hari ini dan seterusnya, aku membawa bekal makan siang, itu karena harga nasi uduk di kantin sekolahku lebih mahal dari nasi uduk di daerah rumahku. Aku memang sudah terbiasa berhemat sejak SD.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOMBA
RomanceCerita ini merupakan bagian kedua dari cinta anorganik. Setelah mendaur ulang cintaku, aku mendapatkan tantangan baru yaitu mengikuti lomba PMR yang diadakan di SMA paling favorit di Indramayu. Namun, kompetisi sebenarnya bukanlah lomba tersebut...