12. maaf dan janji

42 36 4
                                    

Aku sedang menonton acara di salah satu stasiun televisi sambil rebahan, sekedar untuk menghilangkan rasa bosan. Sudah dua hari ini aku hanya menghabiskan waktu ku dengan rebahan sambil nonton TV. Itu karena peristiwa waktu itu, yang menyebabkan lutut kanan ku mengalami luka yang cukup serius, dan membuatku agak susah untuk berjalan.

Aku masih mengingat dengan jelas kejadian waktu itu. Setelah aku terjatuh dari motor, aku masih sadarkan diri, aku sangat beruntung karena waktu itu aku mengenakkan helm. Waktu itu tempatnya sepi, sehingga tidak ada saksi mata yang melihat kejadian itu, kecuali penumpang di angkot yang berhenti waktu itu. Dan untungnya, aku masih bisa mengendarai motor ku kembali, meskipun kaki ku saat itu sedang terluka, dan motor ku yang sangat sulit untuk digerakkan. Sesampainya dirumah, satu keluarga ku langsung panik melihat kondisi ku yang seperti itu, dan ibuku langsung memberikan ku pertolongan pertama.

Aku tidak tau siapa yang menyerempet ku waktu itu, yang aku tau adalah orang itu mengendarai motor sport berwarna merah, dan jika aku tidak salah lihat, orang itu mengenakkan seragam sekolah ku. Jika dia memang siswa sekolah ku, maka aku akan mencarinya sampai dapat. Oke, jika dia tidak sengaja menyerempet ku, aku rasa itu wajar, karena waktu itu ada angkutan umum yang sedang berhenti. Tapi, biar bagaimana pun juga dia harus tetap bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat, bukannya pergi begitu saja. Dengan kata lain, dia telah melakukan tindakan tabrak lari.

                              *****

Aku masih menonton televisi bersama adikku, dan saat itu kami sedang menonton animasi pagi. Dirumah-Ku, aku hanya berdua dengan adikku yang saat itu berusia lima tahun. Orang tua ku sedang menjadi panitia posyandu, kakak laki-laki ku sedang ada urusan, dan kakak perempuan ku sedang pergi bersama tanteku, aku lupa mereka kemana.

Animasi pagi itu sudah selesai, aku meminta adikku untuk mandi, karena dia belum mandi dari pagi tadi. Namun, aku mendengar ada ketukkan pintu dari arah depan, yang menandakan ada tamu yang datang. Aku meminta adikku untuk melihat siapa tamu yang datang itu karena aku susah untuk berjalan, dan dia menurutinya. Tak lama, dia pun kembali.

“ kak, tamunya nyariin kakak tuh “ ujar adikku saat sudah kembali ke ruang TV.

Aku mengernyit. Tamunya mencari ku. “ siapa? “

“ gatau, perempuan “ jawab adikku.

“ perempuan? “

“ iya “

“ yaudah, kamu langsung mandi ya “ pintaku “ biar kakak yang nemuin tamunya “

Adikku mengangguk. Lalu aku memberikan handuknya, dan dia pun segera menuju kamar mandi untuk menjalankan ritual mandi paginya. Sedangkan aku pergi ke ruang tamu dengan jalan terpincang-pincang untuk menemui tamu tersebut. Dan saat aku mengetahui siapa tamu tersebut, aku membulatkan mataku sempurna “ Elisa? “

“ Wisnu? “ Elisa juga memberikan tatapan yang sama terkejutnya. Dia pasti terkejut melihat Kapas dan hansaplast yang ada di lutut ku. “kamu kenapa? “ ekspresinya terlihat sangat panik saat itu.

“ duduk dulu sa! “ pintaku, tak menggubris pertanyaannya, dan berusaha tetap tenang. Aku berjalan menuju sofa di ruang tamu ku.

“ perlu aku bantu? “ tawar Elisa, saat melihatku agak kesusahan saat berjalan. Namun, dengan cepat aku menolaknya. Kami pun duduk beriringan di sofa panjang ruang tamu ku.

Aku duduk dengan meluruskan kaki kananku. “ kamu ada perlu apa kesini? “ tanyaku sambil menatapnya.

“ kamu belum jawab pertanyaan ku tadi “ katanya “ kamu kenapa? “

“ keserempet waktu naik motor, terus jatuh “ jawabku jujur.

“ kok bisa? “

“ ya bisa lah” jawabku “buktinya kejadian “

LOMBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang