19. lomba drama mini

26 22 0
                                    

Hari-hari berikutnya Elisa semakin sibuk dengan urusan OSIS-nya. OSIS memang akan mengadakan beberapa acara dalam waktu dekat ini, seperti memperingati HUT PGRI, memperingati maulid nabi Muhammad SAW, dan porak (pekan olahraga antar kelas). Sebenarnya aku ingin meminta maaf ke Elisa karena sempat berprasangka buruk terhadap nya, dan memberitahunya kalau aku mengikuti lomba stand up comedy dalam waktu dekat ini, tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat. Mungkin lain waktu.

                              *****

Hari ini adalah hari selasa pada pertengahan Desember 2018, atau hari ke-2 porak ( pekan olahraga antar kelas) diadakan. Di sekolah ku, setiap satu minggu setelah penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) selalu diadakan porak untuk refresing bagi siswa-siswi setelah ujian, dan menunggu pembagian rapot.

Tapi, sampai detik ini pun Elisa  belum juga bisa menemuiku. Meskipun aku telah sering untuk mengajaknya bertemu, tapi Elisa selalu tidak bisa, sedang sibuk katanya. Aneh, padahal dia sendiri mengirimkan ku surat permintaan maaf, tapi kenapa sekarang dia seperti menghindar dariku? Ada apa gerangan?

Saat porak, Kebanyakan siswa mungkin sudah berkumpul di lapangan depan untuk menyaksikan pertandingan basket. Berbeda dengan aku dan beberapa teman sekelasku yang lebih memilih untuk tiduran di kelas. Jujur, aku lebih suka tiduran daripada berolahraga setelah ujian, terlebih lagi selama ujian berlangsung aku sering begadang dan kurang istirahat. Jika kamu tidak setuju, itu hak mu, dan adalah hak ku juga untuk berpendapat demikian.

“ Wisnu? Nu? Bangun nu, katanya mau tidur “ sebuah suara biadab berhasil membangunkan ku dari tidurku.

Aku terpaksa bangun dan mendudukkan tubuhku, aku mengucek-ngucek mataku dan berusaha mengumpulkan nyawaku yang belum terkumpul sepenuhnya. Setelah aku berhasil membuka mataku sepenuhnya, aku melihat siapa yang membangunkan ku tadi, dan mendapati Aldi yang tengah senyum-senyum tak berdosa.

“ apaan sih lo, ganggu orang tidur aja“ ujarku dengan kesal.

Cengiran Aldi semakin bertambah lebar “ hehehe sorry, gue Cuma mau ngasih tau kalo lo dicariin sama mbak Widya tuh “

Aku mengernyit “ ngapain tuh orang nyariin gue? “

“ gatau “ jawab Aldi “ udah yuk ikut gue “ Aldi menarik paksa tanganku dan membawaku keluar.

Dengan sangat amat terpaksa aku mengikutinya keluar. Ternyata diluar kelasku sudah ada Arriz yang menunggu, dan sepertinya dia datang bersama Aldi namun enggan untuk masuk ke kelasku.

“ eh nu, lo kemana aja?  Kok jarang keliatan?“ tanya Arriz dengan tersenyum.

“ eh Riz, lo masih hidup?” tanyaku tak berdosa.

“ Entaran aja ngobrolnya, udah ditunggu sama mbak Widya nih” ujar Aldi.

Kemudian kami bertiga pergi menuju tempat dimana mbak Widya berada. Sepertinya anak-anak PMR yang akan mengikuti lomba sedang latihan. Kata mbak Widya, kalo PMR sekolahku akan mengikuti lomba, mereka akan latihan tanpa mengenal waktu, seperti saat ini.

Aku, Aldi, dan Arriz berhenti di GOR serba guna sekolahku. Disana memang sudah ada beberapa orang yang tengah duduk melingkar, dan mereka adalah anggota PMR yang akan mewakili sekolahku untuk mengikuti lomba. Kami bertiga duduk bersama mereka.

“ mbak ngapain nyuruh Wisnu datang kesini? “ tanyaku dengan wajah datar.

“ kangen aja sama Wisnu, kok Wisnu udah nggak latihan-latihan PMR lagi sih? “ Jawab dan tanya mbak Widya.

“ ngapain Wisnu harus latihan, yang ikut lomba aja sonoh yang latihan “ jawabku ketus.

“ kok Wisnu ngomongnya gitu?” tanya mbak hafizah “ Wisnu marah ya karena gak bisa ikut lomba? “

LOMBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang