5. patah

63 21 0
                                    


Tuhan....
Aku hanya ingin menjalani hidup
Tanpa harus memikirkan
Hal yang tidak sepantasnya untuk aku pikirkan
Bahagia..
Membahagiakan...
Dan di bahagiakan...

Selamat membaca

Rlaudy.ra

***

" itu kenapa pipi mu memar seperti itu?" Tanya kesya pada ku. Aku hanya diam, jika aku berkata sejujur nya. Pasti kesya tau keburukan keluarga ku. Aku tidak mau itu terjadi.

" ini kemarin aku jatuh" bohong anna, anna berbohong seperti itu demi nama baik keluarga nya. Walaupun keluarga nya, Seenak nya kepada anna.

" masa sih, kamu kan udah gede masa masih jatuh" tawa kesya mendengar perkataan anna. Anna tetap tersenyum hanya itu cara untuk menutupi kesediahan nya.

" iyah "

Terdengar suara perut bersuara, kesya mendengarnya ia sangat kasihan pada anna, pasti iya belum makan" kamu mau makan?" Tanya kesya. Anna sedikit malu, tetapi kesya membujuk anna, untuk mengambil satu roti di dalam kotak bekal nya.

" nggak papa nih?"

" iyah udah ambil nggak usah malu, kaya sama siapa ajah" ujar kesya, anna mengambil satu roti ia melahap dengan sangat cepat. Anna baru merasakan jika roti itu enak. Kini roti adalah makanan kesukaan anna saat ini.

Ternyata roti enak, tapi aku masih lapar " abisin ajah roti nya aku sudah makan ko" ujar kesya, anna semakin nggak enakan padan kesya. Anna tersenyum malu, aku mengambil lagi karena perut ku sudah tidak bisa menahannya lagi.

Beruntungnya aku mempunyai teman seperti kesya ini, dia cantik, baik dan nggak sombong. Tuhan tolong jangan pisahkan aku dengan kesya.

" owhh iyah kamu pulang sama siapa?" Tanya kesya. Aku langsung menghentikan memakan roti itu. " aku biasa nya jalan kaki" jujur anna.

" ya udah pulang nya sama aku ajah gimana? Pada jalan kaki" ucap kesya, lagi-lagi anna sangat malu jika terus- menerus bergantung pada kesya. Ia tidak mau meropotkan nya.

Aku terdiam sejenak memikirkan apa yang aku harus jawab! Jika aku tolak kesya akan sedih, jika aku terima pasti aku akan di marahi oleh ibu! Bagaimana ini?

" anna?? Halllo"

" hmm"

" pokoknya nggak ada penolakan nanti pulang sama aku titik." Ujar kesya langsung pergi berlarian meninggalkan anna.

Aduhh pasti ibu marah pada ku, hmm gimana ini?

***

" itu rumah mu?" Tanya kesya pada diriku, aku mengangukan kepala ku. Dan mobil itu berhenti di depan rumah neraka. Aku turun dari mobil itu dan memberi senyuman pada kesya.

Kesya membalasnya dengan senyuman, ia ramah pada semua orang jelas aku bangga memiliki nya. Ibu ku sudah stay di depan pintu, seperti nya mereka menunggu ku dan raut wajah yang seram.

Aku tetap santai, plakkk ibu ku menampar pipi kanan ku, sampai bau amis yang ku rasa. Dan ternyata bibir ku sedikit berdarah, walaupun sedikit ini benar- benar sakit.

" dari mana ajah?"

" darii rummah kesya bu" jawab ku dengan terbatah- batah, ibu ku tetap tak percaya apa lagi kak nina ia tidak akan percaya pada ku. Mereka menyeret tubuh ku, lalu mereka memukuli ku tanpa henti. Aku meringis kesakitan tapi tetap mereka menyiksa ku.

Tidak akan pernah berhenti mereka selalu menyiksa ku, mereka jahat pada ku, aku benci mereka. Aku benci dunia ku. Aku ingin pergi dari rumah itu. Aku ingin ayah!

 Aku ingin ayah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Next.

10,09,20

" aku ingin keluar dari sanah, bantu aku untuk pergi dari sanah!"

Anna.

Rlaudy.ra

Jangan lupa follow author. Dan vote!!!

Sampai jumpa di prat selanjutnya

Patah [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang