Apa kurang cukup kalian menyakiti ku?
Kenapa kalian tidak membunuhku?
Kenapa kalian masih membiarkan aku hidup dengan siksaan yang kalian berika pada ku?
Aku ini anak mu, bukan orang lain!!Selamat membaca!!
13.09.20
***
" anna" teriak kesya pada ku. Aku segera mempercepat langkah ku dan menghampiri kesya dengan seorang pria yang tinggi. Dan cool.
" owhh iyah ini kakak ku, dia sekarang sekolah di sinih, dia pindah dari luar negri. kakak ini anna" ujar kesya, pria itu hanya tersenyum sedikit. Membuat diri ku sangat kesal dengan sikap yang so cool itu.
" yoga." Ucap dingin tanpa menerima jabatan tangan ku. Mungkin dia tidak mau bersentuhan dengan ku. Aku segera mengurungkan jabat tangan ini.
" anna"
" yuk masuk na"
" et dia bareng sama kita?" Celetuk cowo dingin itu. Aku segera menepis agar harga diri ku tidak selalu di injak- injak " gpp sya aku bisa pulang sendiri" ucap anna segera pergi dari situ.
" ishh apaan sih kak dia kasihan tau"
" yah kan kakak nanya doang"
" kakak jahat, aku benci sama kakak"
***
" dasar cowo nggak punya hati"
" woyy naik" ujar seseorang di dalam mobil, aku hanya berdiam aku tidak mau harga diri ku di injak lagi. " kenapa diam" ucap yoga sedikit kasar.
" ayok na"
Anna segera membuka pintu mobil itu, tetapi terhenti dengan ucapan kak yoga, " di depan dong salah satu, emang gue supir apa" ujar kak yoga. Kesya menyuruh ku untuk duduk di depan. " udah di depan ajah"
Wajah nya datar mobil itu senyap tak ada yang bersuara kesya sibuk dengan ponsel nya. Aku melirik kak yoga, akan tetapi ketika aku melirik nya, kak yoga pun melirik ku tatapan mata nya saling tarik menarik. Aku segera memberhentikan tatapan itu.
" kenapa liatin gue, ganteng yah" ujar kak yoga, " dihh ganteng? Hahha ia ganteng kalo liat dari sedotan" ujar dalam hati anna.
" kenapa diem, nggak bisa jawab yah?" Ujar kak yoga. " sudah aku berhenti saja di sinih " ucap anna sangat kesal dengan prilaku kak yoga yang menjengkel kan.
" yah emang udah sampe di rumah loh ko" sinis kak yoga, ckk lagi lagi dia mempermalukan ku lagi di dekat kesya, aku sangat malu bahkan aku tidak ingin lagi bertemu dia. " makasih" ucap ku dengan singkat.
Aku segera masuk ke rumah tanpa melihat ke belakang. Ibu sedang duduk melihat ku di antar dengan seorang pria tampan. Pasti aku akan di siksa lagi. Plakkk
Benar kan? Ibu ku menamparku, apa aku salah di antar oleh pria? Bahkan jika aku benar pun ibu selalu menyiksa ku. Kenapa mereka tidak membiarkan ku mati saja?
" sama siapa kamu? Owhh udah mulai membangkak yah" ucap rita. Dia menarik rambut ku yang belum pulih itu. " aww bu sakit" ucap anna meringis kesakitan.
" nangis ajah luh, makanya kalo jadi anak nggak usah ngebangkak" ujar rita menyeret anna ke dalam rumah nya. Rita mengambil sapu lidi dan memukuli tubuh anna dengan sapu itu.
" ibu sakit bu"
" dasar anak kurang ngajar yah"
" ibu udah bu sakit bu"
" rasain, makanya jadi anak harus nurut"
" aku selalu menuruti apa yang ibu mau, bahkan ibu tidak pernah sayang sama aku, ibu terlalu sayang sama kak nina sedang kan aku. Aku hanya di siksa, di hina, di injak- injak sakit ibu"
***Next
Salam.Reva alaudya
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah [Selesai]
Teen Fiction"Ini tentang anak perempuan yang berkali-kali patah, anak perempuan yang menangis di setiap malamnya, anak perempuan yang gagal menjadi dirinya sendiri, dan anak perempuan yang tidak pernah menemukan apa definisi bahagia seutuhnya." "Jangan pernah m...