Semua nya tampak hampa, semua nya tak ada yang mengerti Semuanya sama! Sama- sama tidak mengerti keadaan anna. Setelah kejadian kemarin kesya pergi dan menjauhi anna, semua menjauhi tak ada yang mengerti.Anna merindukan semua kenangan antara yoga dan kesya, kedua nya adalah teman sekaligus mantan pacar yang baik, andai anna bisa mengulang semua masa indah bersama yoga. Namun sekarang tidak bisa, anna merindukan semua yang pernah singgah namun pergi meninggalkan tanpa alasan.
"Gue rindu kalian, kenapa kalian tidak mengerti perasaan gue! Gue harus apa lagi agar kalian mendengar bahwa gue rindu kenangan kita dulu" kata anna berdiri tegap menghadap kesya.
Kesya tersenyum licik, ia tidak bisa memaafkan anna. Yang dia inginkan adalah jino! Namun jino tidak menyukai nya melainkan menyukai anna, sekeras apa pun anna berteriak, menangis, menjeritt, Tidak! Kesya tidak akan paham yang ia tau adalah anna mengambil semua yang ada di hidupnya.
"Kak yoga pergi karena ulah luh, gue suka sama jino tapi, luh ambil. Luh ambil ajah semua dari hidup gue! Sekarang nina entah kemana itu semua gara-gara luh,
Luh dalang dari masalah ini bukan?" Tanya kesya melipatkan tangannya.Anna tidak suka jino, cinta kan tidak bisa di paksa. Dan kak nina tidak ada itu bukan karena anna, kemana semua menyalahkan wanita ini? Kenapa mereka bisa menghakimi seseorang tanpa ingin tau apa yang terjadi. "Sya, itu bukan salah ku! Aku tidak sejahat itu. Dan kak yoga pergi! Itu kan karena kak yoga yang mau itu terjadi? Kenapa menyalahkan aku. Apa karena jino?" Ujar anna.
Kesya sangat marah dengan anna, ia melupakan seribu kebaikan karena satu kesalahan, bukan salah anna jika jino tidak suka kesya, karena itu hati kita tidak bisa memaksanya.
"Serah luh, gue nggak mau berteman lagi sama luh" ucap kesya mendorong keras anna. Anna terjatuh ia mencekram rumput di sanah, ia kesal dengan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini bisa- bisanya jino menghampiri anna.
"Nggak usah nangis, kamu tidak salah anna," ucap jino merangkul lalu memeluk anna, anna membrontak namun pelukan itu semakin erat, membuat ia tidak bisa melawan.
"Sudah jangan membrontak, kamu tidak bisa melawan pria tampan ini," kata jino pedenya pria itu. Benar kata jino anna tidak bisa melepaskan pelukan itu. "Nyaman bukan?" Tanya jino. Yah, anna nyaman dengan pelukan dari jino, tapi. Dia tidak enak jika kesya melihat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah [Selesai]
Teen Fiction"Ini tentang anak perempuan yang berkali-kali patah, anak perempuan yang menangis di setiap malamnya, anak perempuan yang gagal menjadi dirinya sendiri, dan anak perempuan yang tidak pernah menemukan apa definisi bahagia seutuhnya." "Jangan pernah m...