37. patah

15 2 2
                                    

Jino❤

Ann

Hmm

Besok kamu sibuk nggak?

G.

Jalan-jalan yuk?

Ok.

Besok aku ke rumah

Y.

Read

***

Anna hanya membalas dengan singkat, tidak seperti biasanya ia sudah cape dengan sikap jino sekarang tidak seperti dulu yang perhatian, baik, sayang sama anna, selalu ada di sampingnya. Namun itu dulu sekarang hanya kenangan yang tersisa.

Hubungannya semakin rengga entah karena ada reva atau memang takdir yang tidak setuju jika anna bersatu dengan jino, "hmm" hembus nafas anna merasa lelah. Anna menarik selimbut tebalnya lalu memejamkan mata nya dan tertidur lelap di atas kasur yang nyaman.

***

Pagi hari.....

"Non udah bangun?" Tanya bi inah di depan pintu kamar anna, anna masih setengah sadar malam tadi tidurnya sangat nyaman membuat wanita itu kesiangan. "Bibi masuk yah non" ujar bi inah masuk ke dalam kamar anna melihat wanita yang sedang menggosok-ngosok matanya.

"Bangun non, ada ded jino di bawah" ucap bi inah mengejutkan wanita bernama anna, "APA?__ bi emang ini jam berapa?" Tanya anna kaget apa kah ia kesiangan? Atau jino yang terlalu pagi.

"Jam 10 non" ucap bi inah, anna langsung lari terbirit-birit kedalam kamar mandi, "non anna ini ada ajah tingkah laku nya" dumal bi inah heran dengan sikap anna yah walaupun bi inah belum lama tapi, bi inah hapal betul tingkah anna seperti bangun terlalu siang, pelupa dan lain-lainya.

Bi inah pergi setelah menaruh segelas susu, bi inah menghampiri jino yang tengah duduk di ruang tamu, "sebentar yah ded jino" ucap bi inah, jino tersenyum lepas ia mengerti pasti anna telat bangun lagi.

"Ded jino mau minum apa?" Tanya bi inah.

"Boleh bi, air mineral ajah deh" ucap jino, "sebentar bibi ambil dulu yah" ucap bi inah segera menuju dapur untuk mengambil air minum.

Ponsel jino bergetar pertanda ada satu pesan muncul saat membuka ponsel itu terlihat di layar ponsel menampilkan satu pesan SMS dari ayah reva.

Om jefan

Jin, reva drop lagi cepat ke rumah sakit yah



Niatnya jino ingin full time bersama anna, saat jino memasukan ponselnya ke dalam saku celananya anna datang berpakaian bak seorang princes, mata yang imut kali ini anna sengaja rambutnya tidak di ikat menambah pesona hari ini , "ayok jin" ucap anna sangat bahagia, sambil merapihkan bajunya.

Raut wajah jino berubah drastis "maaf an__ kita batalin ajah yah" ucap jino, padahal anna sudah cantik dan rapih.

"Kenapa?" Tanya anna.

"Tadi__ om jefan SMS dan bilang kalo reva drop lagi" ujar jino khawatir dengan keadaan reva di sanah.

"Emang harus yah kamu ke sanah?" Tanya anna kecewa dengan keputusan jino.

"Reva sakit an__ kamu harus ngertiin dong" tegas jino.

Namun bagaimana pun perasaan anna tidak bisa terus menerus mengalah dengan reva. "Aku tau jin__ tapi kan kamu selalu ada di samping reva, sedangkan aku? Kamu abaikan aku cemburu jin" ucap anna meneteskan air matanya.

Anna tak sanggup lagi jika setiap hari harus berantem dengan jino karena reva, "dia teman aku an__ dia lagi sakit" ucap jino. Bi inah berhenti saat melihat mereka cekcok.

"Aku pacar kamu jin__ kenapa yang kamu pikirkan itu reva dan reva kamu nggak pernah mikirin perasaan aku yang terus menerus harus mengalah waktu demi teman kamu" tegas anna.

"Aku pengen kalo kamu lagi sama reva kamu kasih kabar aku karena aku pacar kamu, kalo kamu terus kaya gini mending hubungan ini sampai sinih saja" kata anna berjalan cepat ke arah tangga.

Semua nya kacau jino frustasi ia putuskan untuk menghampiri sahabat kecilnya. Ia tidak mau jika dirinya tidak ada di samping reva, jino bergegas ke arah mobilnya lalu pergi malaju cepat meninggalkan anna yang kini tengah menangis.

Bi inah segera menghampiri anna, saat ini anna benar-benar hacur hati nya lagi lagi di patahkan oleh kenyataan yang sangat pahit baginya. "Anna nggak tau lagi, anna udah capek sama sikap jino bi" ujar anna, pipinya di basahi oleh air mata yang tak henti-hentinya berhenti.

"Ke dua kalinya aku di patahkan oleh seorang lelaki, aku kira jino baik bi ternyata sama ajah" kata anna merenungkan semua takdir yang pahit ini tak kuasa menahan semua yang ia rasakan, anna menangis di pelukan bi inah hanya bi inah yang anna punya.

Anna sangat sayang sekali dengan bi inah, "non jangan nangis nanti bibi ikutan nangis non" kata bi inah menghapus air mata anna.

Memang air mata itu terhapus namun kenyataannya kenangan pahit itu akan selalu teringat, derita demi derita selalu menghiasi hidupnya, berharap menemuka titik terang yang membuat ia sangat bahagia dan tidak rapuh lagi.

"Gimana bi__ kalo bibi ada di posisi aku saat ini, aku sakit sakittt bi" kata anna sambil menangis tanpa hentinya.

Bi inah tidak bisa lakukan apa lagi, hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anna. Bi inah juga kasihan melihat betapa patah hati anna sekarang, semua luka, hinaan dan siksaan tak akan pernah terhapus itu akan tetap membekas di dalam hati.

***

Next....

Sampai jumpa di part selanjutnya!!!

Vote yah.

Salam reva alaudya.

Patah [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang