Boleh kah aku berharap bisa memiliki mu?
Walaupun itu sekedar dalam mimpiku!!
15,09,20
|patah|
Selamat membaca
Jangan
Lupa
Tinggalkan
Jejak
Vote
Oke!!
***
Aku duduk di taman menikmati udara hari ini, aku bersyukur ternyata tuhan masih membiarkan aku hidup, walaupun dengan segala ke sedihan, pengorbaan, aku akan tetap bersyukur.
Kesya menghampiri diriku, dan aku bersyukur karena tuhan telah menciptakan sahabat yang terbaik sekali. " owhh yah naa" ujar kesya, menatap wajah ku dengan wajah yang sangat gembira keliatannya.
" apa" ucap anna, kembali menghirup udara segar. " kamu suka nggak sama kak jino?" Tanya kesya, apaa!!! tak bisa di percaya kesya ingin sekali jika kakak nya. Jadian dengan diriku yang sangat jauh, dan tidak pantas untuk di miliki.
" kenapa kamu berbicara seperti itu sya" ucap anna, bukan nya anna tidak mau tetapi jika di lihat kembali kak jino. Sosok seorang pria cool, tampan, dan pintar pula. Di bandingkan anna dan jino itu sangat jauh dalam pikiran anna.
Kesya berusaha untuk menyakini anna " gini yah na, aku nggak melihat kamu miskin, kamu dekil, aku nggak melihat dari fisik dan kak jino juga. Jadi jangan berpikiran kamu tidak se-level dengan aku dan kak jino" ujar panjang lebar kesya.
Anna sedikit sangat ragu, apa kah iyah bisa memiliki hati kak jino? Sudah lah anna sangat pusing dengan perkataan kesya. Anna terdiam ia berpikir berulang kali. Mencoba atau tidak sama sekali. Itu yang ia pikirkan sekarang.
***
" kak boleh kan anna bareng sama kita?" Tanya kesya. Kaka jino hanya tersenyum terpaksa, mereka masuk ke dalam mobil. Anna seperti biasa duduk di depan sedang kan kesya sibuk dengan ponselnya di belakang. Wajah jino penuh dengan keringat. Ingin sekali anna.
Mengusap semua keringat kak jino, tetapi apa lah daya nya ia takut jika kak jino marah kepada nya, tetapi hati nya selalu memaksa. Tak peduli apa pun yang terjadi anna mengambil satu tisyu di hadapan nya.
Lalu mengusap perlahan wajah jino, jino sangat kaku ia segera memberhentikan mobil nya. " lah emang udah sampai yah" celetuk kesya. Kesya melihat situasi yang harus di abadikan. Ckrekkk suara ponsel memfotoi posisi mereka yang sedang menatap satu sama lain nya.
Karena terdengar di teliga suara itu anna segera berhenti. Jino milirik anna yang sedang terdiam setelah mengusap keringat di wajah nya. Diam tak ada suara, jino tak perdulikan itu ia segera menjalankan mobil nya kembali.
Rasa yang aneh yang selalu datang ketika jino di hadapannya, apa lagi ketika ia mengusap keringat jino. Betapa sangat deg deggan anna pada saat itu.
***
Setelah mobil itu berhenti rasa bahagia, rasa deg degan sudah mulai hilang ketika ia melihat rumah neraka itu. Di mana tempat itu yang selalu menyiksa nya, " kamu nggak akan pernah bahagia anna" ujar kak nina pada anna.
" kenapa sih kak, kakak selalu jahat sama aku, apa salah aku. Semua kasih sayang ibu kakak ambil apa itu belum cukup?" Tanya anna
" apa? Ibu luh. Dia ibu gue bukan ibu loh" tegas kak nina sambil menatap anna sangat licik, dan jahat. Anna tetap mengotrol emosi nya. Anna tidak mau bersedih di hadapan kak nina.
" kenapa diem?"
" apa kurang cukup yah kak, kakak itu enak banget hidup nya"
" baju di cuci sama aku, beresin rumah sama aku, kakak selalu beli baju baru sedang kan aku hanya sebalikanya"
" kalian tidak pernah melihat sisi baik diriku"
" kalian seharus nya malu dengan kelakuan yang kalian lakukan pada aku"
" apa kah kalian pernah berpikir, aku tidak sakit, aku ini hanya manusia lemah, aku juga punya hati, punya rasa sakit"
" rasa sakit yang selalu kalian siksa, tidak sebanding apa yang kalian lakukan pada aku"
" seharusnya ibu adil kepada aku dan kakak"
" alah ngomong nih sama kaki gue " ucap kak nina pergi dari sanah. Anna hanya bisa menangis anna sangat rapuh, benar - bebar rapuh.
***
Next.
15,09,20
Jangan lupa follow akun wattpad author!!
Semangat terus broken home!!
Dan yang sad girl pasti kamu akan bahagia!!Percaya pada ku!!!
Salam.Reva alaudya
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah [Selesai]
Teen Fiction"Ini tentang anak perempuan yang berkali-kali patah, anak perempuan yang menangis di setiap malamnya, anak perempuan yang gagal menjadi dirinya sendiri, dan anak perempuan yang tidak pernah menemukan apa definisi bahagia seutuhnya." "Jangan pernah m...