Aku baik- baik saja, percayalah tubuh ini masih kuat menahan kekerasan, rasa sakit. Yang sangat mendalam bagi ku!!
12.09.20
***
Kamerin aku terbangun dari pingsan ku. Ternya aku masih di posisi yang sama, tidak ada yang peduli pada ku. Ibu dan kakak ku membiarkan aku pingsan. Aku bangun lalu segera mencuci baju itu.
Walaupun masih sakit. Darah segar ku tidak mengalir deras, sepertinya sudah tidak ada lagi darah segar yang keluar. Sedikit meraba raba ketika titik itu terkena tangan ku. Ssttt rasa nya sangat perih, benar- benar perih.
Setelah mencuci baju itu, aku segera menjemurnya. Tak di sangka sebuah mobil yang rasa nya aku kenal tapi siapa, terbuka lah pintu mobil itu. Terlihat wanita itu turun.
Aku segera memberhentikan aktivitas ku,
" haii" ucap kesya, dia adalah kesya untuk apa dia ke sinih? Aku tersenyum tangan ku sangat basah karena habis memerat baju kakak ku dan ibu ku. Aku segera membersihkan tangan ku.Kesya menghampiri ku. " kamu sibuk nggak?" Tanya kesya pada ku. Bagai mana aku menjawabnya, kesya terus memperhatikan ku aku binggung harus berkata apa?
" ayo lah , mau yahh pleass mana ibu mu? Aku ingin bertemu nya" ucap kesya, kesya melangkah kan kaki nya anna langsung menarik tangan kesya untuk berhenti sejenak.
" jangan"
" kenapa?"
" aku nggak bisa, jalan sama kamu" ucap anna langsung berlari dan mengunci rumah neraka itu. " ishh ko anna pergi sih, apa dia nggak mau jalan sama aku" keluh kesya. Sebenarnya anna ingin sekali jalan berdua dengan kesya.
Tapi jika aku menerima nya, ibu pasti marah. Pasti kesya marah pada ku. Aku bisa apa? Aku takut ibu siksa lebih kejam lagi, maafin aku yah kesya.***
" mana kejutannya?"
" maafin aku yah kak, soalnya teman aku nggak mau ikut ke sinih" ucap kesya merajuk pada kakak nya. " owhh" ucap kak jino, kesya sangat kesal. Kesya sudah menduga nya. Pasti jawaban kakak nya itu sangat singkat dan kesya sudah terbiasa dengan itu.
" udah jangan ngambek"
" kak"
" hmm"
" kakak tau nggak"
" nggak"
" hmmm. Jadi gino loh aku kan punya teman. Teman aku itu di musuhin sama semua siswa di sanah..."
" dia punya penyakit kulit" jino memotong ucapan kesya.
" ishh kakak nggak lah, kata mereka sih dia anak pembawa sial, tapi aku nggak percaya hanya aku yang mau berteman sama dia, kasian kan dia." Ucap kesya. " terus- terus" ujar jino.
Entah kenapa jino sangat tertarik dengan cerita kesya. Kesya melanjutkan cerita nya dengan sangat kompelit.
***
Karena sudah selesai semua pekerjaan yang ada di rumah neraka itu. Anna mengurung diri nya di dalam kamar itu, ibu jahat itu memberikan anna kasur yang lumayan layak untuk nya. Tapi bukan itu yang anna ingin kan.
Anna hanya ingin di sayangi, di bahagiakan, membahagiakan hanya itu yang anna ingin kan. Tolong aku tuhan aku tidak mau seperti ini lagi, anna hanya terdiam menatap luar jendela di kamar yang kumuh itu.
Akhir- akhir ini anna selalu merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa, ia tidak pernah merasakan rasa sakit itu. Anna hanya bisa menangisi kehidupan yang gelap itu.
Percuma ia bicara sekeras apa pun, kasih sayang itu tidak pernah hadir untuk diri nya.
***
Tuhan sampai kapan aku seperti ini!!!
Sampai jumpa di part selanjutnya!!
Salam.
Reva alaudya
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah [Selesai]
Teen Fiction"Ini tentang anak perempuan yang berkali-kali patah, anak perempuan yang menangis di setiap malamnya, anak perempuan yang gagal menjadi dirinya sendiri, dan anak perempuan yang tidak pernah menemukan apa definisi bahagia seutuhnya." "Jangan pernah m...