Bgm : Another day by Straykids
Kindly play the bgm while reading, for the best experience.
Hello Mate! Daku kembali dengan chapter baru lapak ini. Semoga bisa menjadi selingan di keseharian kalian!
Awas tipo bertebaran ^^
Naya membuka kelopak matanya, menatap langit-langit kamar yang bukanlah kamar miliknya. Ia menoleh ke kiri-kanan, menatap interior yang sama sekali bukan miliknya.
Wanita Kim ini belum sepenuhnya sadar akan keberadaan, ibarat kata nyawanya baru setengah kembali ke tubuhnya setelah mengawang-awang di keberadaan dimensi.
Ia mengusap wajahnya, berharap menghilangkan kantuk di pelupuk matanya. Dan saat itulah kesadarannya pulih, ia menyadari berada di kediaman Rose, dirinya menginap di sini dikarenakan kondisinya terlanjur mabuk tak memungkinkan kembali ke rumah yang jaraknya cukup jauh dari lokasi mereka berdua minum semalam.
Naya terbangun, kemudian mendudukkan diri. Kepalanya seketika terasa berat bercampur nyeri yang berpengaruh pada pandangannya. Naya memegangi kepalanya, bibirnya meringis tak tahan dengan gelojak di kepalanya.
Penderitaan paginya tak sampai di situ saja, tak lama perutnya bergolak menghantarkan arus mual hingga ke tenggorokannya. Mendesaknya berdiri dan melangkah terburu-buru menuju kamar kecil.
"Hoek!" Naya merunduk di hadapan kloset duduk putih. Ia berkali-kali mengeluarkan isi perutnya yang nyatanya hanya air bening semata.
Satu tangannya bersandar bergetar memegang bibir kloset, sedangkan lainnya memegang perutnya mengusap perlahan seolah memberi support pada sang sumber sakit untuk menuntaskan penderitaan yang di timbulkan hingga titik penghabisan.
"Hoek...."
"...Hoek!" Naya masih sibuk menggiring sensasi mualnya keluar, ia menutup kedua netranya.
Tubuhnya melemas, dan sedikit bergetar. Langkah kaki berderap mendekat menghampiri ruangan dimana eksistensinya berada.
Namun si wanita marga Kim itu tak menyadarinya, ia tengah larut akan penderitaan yang ia alami saat ini.
"Naya?" Rose si pemilik teritorial pijakan Naya saat ini mendekatinya, mengulurkan jemarinya yang segera memijat tengkuknya.
Rose menatap bingung pada rekannya, bagaimana bisa dirinya hanya terkendala efek pusing pasca minum-minum sedangkan Naya mendapatkan efek lebih parah darinya.
"Gue bikinin sup tauge ya?" Rose bertanya yang hanya di respon anggukkan pelan oleh Naya.
Naya kembali memuntahkan isi perutnya, yang kali ini jauh lebih menyakitkan hingga menekan perutnya. "HOEK! H-HO-HOEK!"
Kali ini Naya barulah merasa puas, muntahannya tak sekedar cairan bening semata. Walaupun proses untuk mencapai tahap ini amatlah menyiksa, tetapi setidaknya ia berhasil mengeluarkannya dan itu membuat perutnya menjadi lebih tenang.
Naya menekan tombol flush di kloset. Tubuhnya melemas, membuat langkahnya agak menyeret tungkai kirinya ketika hendak mencapai wastafel untuk membasuh wajahnya.
Naya memegang undakan wastafel, ia perlu pegangan sebagai penyangga tubuhnya supaya tak terjatuh karena selain tubuhnya melemas kepalanya masih pening, ia khawatir dirinya tiba-tiba limbung dan terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days with Changbin
Fanfic[Dalam konstruksi, akan hadir kembali kemudian] Naya pikir Changbin ialah seorang yang jadi penantian hatinya selama ini, tetapi segalanya berubah. Naya mulai tak yakin oleh hal yang sejatinya merupakan impian asmaranya. Changbin kalap di saat Semes...