Wednesday Evening (0.5) : Accidently meet them

86 36 55
                                    

Bgm : Our story by Ong Seongwoo

Hello Mate! Adakah dari kalian yang masih menanti kelanjutan dari Naya-Changbin?

Kali ini aku update dengan revisi total chapter Wednesday Evening. Semoga kalian suka ya, jangan lupa sambil dengerin video klip diatas waktu baca.

Pst... chapternya panjang, pastikan sedia cemilan selagi baca.

Enjoy~

-Yeoni

.
.
.
.

Kedua sejoli ini sama-sama saling menatap riuh ramai dari banyaknya insan muda-mudi lintas umur di ruang luas berhias cahaya warna-warni lampu dan nada riang musik.

Semua tampak sibuk dengan euforia keseruan dalam berkompetisi, tetapi ada juga yang tergelak tawa menggoda satu sama lain. Yang pasti tempat ini merupakan surga pelepas penat, dan tempat favorit bagi manusia berumur belia.

Ada yang dapat menebak?

Jawabannya adalah game center atau taman bermain. Tempat luas di dalam pusat perbelanjaan itu menjadi persinggahan pertama mereka di awal malam hari.

Dan mereka langsung tancap gas pada wahana capit boneka yang berujung puas setelah mencoba berkali-kali.

"Jadi mau main apa lagi nih Ay?" Changbin menoleh pada Naya yang memeluk boneka panda berukuran sedang.

Telunjuk Naya menyentuh dagunya selayaknya gestur berpikir. "Main basket aja yuk!" Naya berseru menoleh sebentar pada Changbin lalu melangkahkan tungkai ke arah salah satu wahana bermain itu di ikuti Changbin yang mengekor.

Tiba di wahana itu, Naya lantas menggesek kartu dan menekan tombol hijau untuk memulai permainan.

Wanita itu meraih satu bola jingga itu, dan di sodorkan pada Changbin yang menatapnya bingung.

"Apa Ay?"

Naya tersenyum tipis. "Jokiin gue dong, capek tadi abis battle sama capitan boneka."

"Lah kan gue juga udah jokiin lu buat dapetin boneka tadi." Air muka Changbin terkejut.

"Ih, sekali lagi dong. Aku mager main, tapi mau lengkapi tiket buat tuker hadiah!" Naya mulai mengerucutkan bibirnya dan merengek layaknya seorang bocah kecil.

"Ya, ya, ya. Mau ya, pacar aku kan paling baik dan berjiwa penolong yang tinggi. Ah, ayo dong buat aku sehari ini aja, ya?"

Changbin menatap Naya dengan datar, seolah tak terpengaruh dengan suara cempreng dan raut memelas wanitanya yang menurutnya imut saat ini.

Changbin menghela napasnya, pada dasarnya memang saat ini tak sanggup menolak Naya. Dirinya selalu rapuh dengan tingkah imut Naya yang langka itu. Memang budak cinta terselubung seorang Changbin ini.

"Kurang berapa emangnya?" Tanya Changbin sambil menggulung kemeja miliknya hingga siku lalu berancang-ancang memulai pertarungan sengitnya.

Naya merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel dan menghidupkannya. "Banyak Bin, ada 100." Naya menatap layar ponselnya yang menampilkan widget memo kecil tentang target capaian tiketnya.

7 Days with ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang