Bgm : Stranger Day by Ma Eun Jin
Kindly play the bgm while you're reading for the best experience
"Changbin," Seungmin berucap yang menggugah Changbin dari kebekuan dirinya.
"Eoh, Seungmin kenapa?" Changbin menoleh mendapati Seungmin yang berdiri di ambang pintu kamar tamu yang di tempati Amanda.
"Kamu gak apa-apa?" Seungmin memberikan raut khawatir di wajahnya.
Changbin memberikan senyum lebar, hingga menenggelamkan maniknya serupa senyuman. Ia mengangguk ribut yang berkesan antusias.
Seungmin memandang Changbin dengan kalbu menilai miris pada sesama kaum adam di depannya. Baginya tak semestinya Changbin terlalu menekan rasa hatinya dengan kondisi hubungannya yang nyaris retak akibat Amanda.
Seungmin menghampiri, bahunya menegang pertanda ia membawa beban tak kasat mata. "Ga seharusnya kamu bilang gitu padahal faktanya kamu berkebalikan."
Seungmin mendudukkan diri di atas sofa, sedangkan Changbin telah berpindah di sofa bean bag. Changbin meredupkan gurat wajahnya, seakan seperti murid yang ketahuan berbuat kesalahan oleh gurunya. Ia secara otomatis menanggalkan seluruh topengnya.
"Maaf, karena nambah bikin kamu repot. Dan juga maaf, cuma bisa sering ngulang kata itu tanpa kasih solusinya, padahal aku semestinya tanggung jawab semua. Tapi kamu masih mau bantuin dan maklumi." Seungmin menghela napas dan menunduk dalam.
Changbin menggigit bibir, maniknya berkedip cepat. "Gue, sedari awal yang milih gini. Dan ga usah kaget juga sama risikonya. Gue ga bantu banyak lagian, tetep kalian harus selesain masalahnya."
Seungmin terdiam, tak habis pikir akan tanggapan pria Seo ini. Bila orang lain, bisa saja sudah mengusir diri dari kaitan permasalahannya ini. Tapi Changbin tidak, walaupun ia pihak yang mendapat getahnya.
Perkataan yang berkesan ganda bagi Seungmin. Menurutnya Changbin membantu banyak dari ini.
Changbin mendengus, kemudian ia berdiri dengan meregangkan otot-otot tubuhnya. "Malem ini nginep di sini aja, temenin Amanda. Lumayan buat kalian diskusi kan, gue mau cabut dulu." Changbin berlalu dengan melewati bagian belakang sofa.
Ia menaiki tangga menuju kamarnya dan mengambil 2 pasang pakaian di dalam lemarinya kemudian dimasukan ke ransel putih.
Changbin keluar kamar dan menuruni tangga, maniknya masih menangkap keberadaan Seungmin yang belum berpindah dengan sorot yang mengikutinya.
"Changbin," Seungmin kembali membuat lelaki Seo itu menoleh.
"I promise you, it will be over soon." Seungmin tersenyum simpul, dengan netra yang mencitrakan keyakinan diri yang segaja di tekan meski ragu masih menggerogoti mentalnya.
*Aku janji, ini(masalah) akan cepat selesai.
Changbin terdiam, mencoba menelisik makna obsidian pria imut itu, yang berakhir nihil akibat kalbunya dikalahkan rasa letih yang bersenandung dari otaknya.
Changbin menghela napas, sembari menyugar rambutnya. "Don't force yourself Seungmin, and don't make a promise. Cause we just do our best, let God shows what his plans towards us. Sandi apartment ini lu bisa tanya Manda, gue cabut dulu."
![](https://img.wattpad.com/cover/233881636-288-k910773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days with Changbin
Fanfic[Dalam konstruksi, akan hadir kembali kemudian] Naya pikir Changbin ialah seorang yang jadi penantian hatinya selama ini, tetapi segalanya berubah. Naya mulai tak yakin oleh hal yang sejatinya merupakan impian asmaranya. Changbin kalap di saat Semes...