Chapter 32

167 16 0
                                    

Enjoy!! 🥰🤗
.
.
.
♥Happy reading♥

***

Pagi hari pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari pun tiba. Matahari tampak bersinar terik meski jarum jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh. Dua manusia yang masih damai bergelung dengan selimut itu nampak salah satunya menggeliat lantaran sinar sang surya yang berhasil menembus jendela kamar.

Si pria telah terbangun dengan senyum manis yang tercetak jelas di wajahnya. Tangannya bergerak menarik selimut guna menutupi bagian punggung polos si wanita yang agak sedikit terekspos. Kemudian dirapikannya beberapa helai surai yang tak sengaja menutupi paras cantik sang wanita.

Senyum Jungkook kembali melebar saat kejadian semalam kembali melintas di kepalanya. Mengingat bagaimana panasnya permainan mereka semalam hingga peluh membanjiri sekujur tubuh keduanya. Berawal dari Injin yang pertama kali menawarkan hal menyenangkan itu sebagai kado ulang tahun untuk sang suami lantaran wanita itu yang tidak sempat membeli kado. Tentu saja pria bermarga Jeon itu tidak ingin membuang kesempatan berharganya dan dengan hati yang berbunga-bunga menerima hadiah dari sang istri tercinta.

Saat Jungkook akan mendaratkan sebuah kecupan di dahi sang istri. Ia mendengar suara rengekkan kecil dari buah hatinya. Jungkook segera beringsut turun dari ranjang dan melihat keadaan putri kecilnya itu.

Dengan hanya bertelanjang dada serta mengenakan boxer, ia berjalan menuju box bayi yang terletak tak jauh dari tempat tidurnya. Pria itu tersenyum hingga menampilkan gigi kelinci saat melihat Kiya sedang mengemut jempol tangannya sambil sesekali merengek kecil.

"Wah... anak Papa sudah bangun ternyata. Selamat pagi, Sayang~" Sapanya pada sang buah hati.

Gadis mungil itu langsung merentangkan kedua tangannya agar sang papa menggendongnya dan dengan sigap pria itu pun mengangkat tubuh kecil putrinya. Jungkook mencium gemas seluruh wajah Kiya hingga si kecil menggeliat geli. Jeon Kiya sudah berada di gendongan Jungkook, menyandarkan kepalanya di bahu berotot papanya dengan tenang.

Mata bulat Kiya kemudian tertuju pada sosok sang mama yang masih terbungkus selimut dan terlelap di atas ranjang. Di dalam gendongan Jungkook ia bergumam memanggil mamanya yang masih tertidur.

"Mama.."

Jungkook tersenyum menoleh ke arah ranjang kemudian beralih mengelus surai Kiya,

"Mama masih tidur," ucapannya terhenti saat putrinya mengacungkan jari untuk menunjuk ke arah Injin. "Iya biarkan, Mama tidur karena kelelahan."

'Ya, kelelahan karena Papa semalam.' Batin Jungkook seraya mengulum bibirnya menahan senyumnya.

"Kiya dengan Papa dulu ya? Kita main air, mau?"

Si kecil mengangguk dengan wajah polos lantas kembali mengalungkan dua tangannya di leher sang papa. Jungkook membawa Kiya keluar kamar dengan langkah pelan agar tidak membangunkan sang istri.

Bacause of Matchmaking [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang