Chapter 30

175 17 0
                                    

Enjoy!! 🥰🤗
.
.
.
♥Happy reading♥

***

9 bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

9 bulan kemudian...

"Huwaaaa... eumaa.. hiks.. eumaa.."

Kiya terbangun dari tidurnya di pagi hari dengan tangisannya. Gadis kecil itu kebingungan mencari sang ibu yang tidak bisa ia temukan ketika dirinya membuka mata. Sang ayah juga sedang tidak ada di rumah.

Lima hari yang lalu pria itu berada di negara Sakura untuk mengurus bisnisnya yang ada disana. Lagi-lagi harus meninggalkan istri dan anaknya yang masih berusia sembilan bulan.

Ya, Jeon Kiya kini telah berusia sembilan bulan lebih. Putri dari pasangan Jeon Jungkook dan Jung Injin itu sudah mulai memperlihatkan masa pertumbuhannya dengan cepat. Kiya sekarang tengah berada di tahap belajar berjalan dan sudah mulai bisa bersosialisasi. Si mungil itu juga telah mengerti ketika ia diajak berkomunikasi dan giginya sudah tumbuh walau masih beberapa buah.

Kembali pada Kiya yang masih menangis di atas ranjang sembari terduduk menghadap pintu. Berharap ada seseorang yang menghampirinya.

"Euma... huwaaaa... hiks.. hiks... huwaaaa..."

Sementara di dapur, Injin yang tengah memasak di temani oleh salah satu pelayan. Tiba-tiba terhenyak saat mendengar sayup-sayup suara tangisan sang anak. Ia bergegas membasuh tangannya kemudian berjalan cepat menuju lantai 2.

Ketika sampai di kamarnya, ia sudah melihat putrinya yang menangis sambil menelungkupkan wajahnya pada selimut tebal yang ia duduki.

"Aigo... anak Mama sudah bangun. Kenapa menangis, hm?" Ujar Injin dengan nada keibuan.

Kiya tidak menjawab, namun ia mendongak dan merentangkan kedua tangannya. Meminta sang ibu untuk menggendongnya dan dengan segera Injin mengangkat tubuh mungil putrinya lalu menggendongnya. Dalam keadaan sesenggukan ia memeluk erat leher Injin sembari bersembunyi bahu sang ibu. Wanita itu menepuk pelan punggung Kiya bermaksud memberi ketenangan kepada putri kecilnya itu.

"Sudah, tidak apa-apa. Mama disini, Sayang.."

Sedikit pelan Kiya mulai melonggarkan pelukannya dan menatap sang ibu dalam diam karena memang belum bisa berbicara tentang banyak hal. Injin yang membalas tatapan Kiya pun kemudian bertanya.

"Ada apa, hm? Kiya mau mandi?" Seraya mengelap sisa air mata sang buah hati. Kiya menggeleng pelan, kemudian ia menunduk dengan satu tangannya berada di dada sang ibu.

"Uyu.." ujarnya lucu dengan wajah polos serta mata dan hidung yang masih merah karena menangis.

Injin terkekeh gemas mendengar suara lucu putrinya yang meminta ASI. Dengan segera ia mendudukan dirinya di tepi ranjang dengan Kiya yang masih berada di pangkuannya. Si kecil itu sedang menyusu dengan tenang sambil bergumam tidak jelas dan menggerak-gerakkan kedua kakinya di pangkuan sang ibu.

Bacause of Matchmaking [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang