Chapter 23

172 19 4
                                    

Enjoy!! 🥰🤗
.
.
.
♥Happy reading♥

***

Tak terasa usia kehamilan Injin sudah menginjak 7 bulan, itu artinya 2 bulan lagi ia dan sang suami akan resmi menjadi seorang ibu dan ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa usia kehamilan Injin sudah menginjak 7 bulan, itu artinya 2 bulan lagi ia dan sang suami akan resmi menjadi seorang ibu dan ayah. Keluarga Jeon dan keluarga Jung akan kedatangan malaikat kecil yang selama ini mereka nanti-nanti.

Jadi membayangkan betapa menggemaskan wajah Baby Jeon nanti. Perpaduan gen sang ayah, Jeon Jungkook dan sang ibu, Jung Injin akan sangat sempurna bila kedua gen itu terwariskan pada diri Baby Jeon nanti. Ugh! Rasanya sudah tidak sabar..

Kebetulan hari ini adalah weekend jadi pria Jeon itu memutuskan untuk berada di rumah saja. Berduaan bersama sang istri sungguh membuat pria itu bahagia, rasanya tidak ingin jauh-jauh saja dari Injin. Setelah pagi tadi menemani sang istri melakukan check up di rumah sakit, kini keduanya sedang berada di ruang santai. Menonton siaran tv yang menampilkan variety show dengan bintang tamu boy grup kebanggaan Korea Selatan yakni BTS.

Sambil memeluk satu sama lain; Injin yang menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami sambil memeluk pinggang Jungkook sedangkan Jungkook, juga sama melingkarkan satu tangan di pinggang sang istri sesekali tangan yang satunya mengelus perut buncit Injin dengan lembut. Namun disamping itu ada hal yang membuat si pria kesal dengan sang istri. Setiap kali layar tv itu menampilkan sosok member BTS yang bernama Seokjin atau Jin, pasti wanita hamil itu akan langsung memujinya tampan membuat telinga Jungkook rasanya berdengung panas hingga pria itu berkali-kali mendengus kesal dan melayangkan protes.

"Oh astaga! Jin oppa tampannya tidak pernah luntur walaupun terkena semprot air!" Puji Injin pada member tertua BTS itu.

Jungkook mendengus kesal bibirnya mencebik untuk kesekian kalinya, "Sayang berhentilah memujinya! Lihat, dia sama sekali tidak tampan! Jika dibandingkan dengan aku masih tampan aku tentunya." Cercah pria Jeon itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah tv.

Injin berdecak kemudian membalas "Bilang saja kau iri, Oppa. Ah! atau jangan-jangan Oppa cemburu karena kalah tampan? Mengaku!"

"Hey! Siapa yang cemburu hanya karena kalah tampan? Tentu tidak! Lebih tampan juga aku kemana-mana." Ujar Jungkook dengan nada mengejek diakhir kalimatnya.

Injin menggeram pelan "Huh, terserah saja. Lebih baik akui saja-"

Ding Dong~

Ding Dong~

Ucapan wanita itu terpotong oleh suara bel rumah yang berbunyi dengan tiba-tiba.

"Eo! Sepertinya ada tamu." Ujar Injin.

Saat Jungkook ingin beranjak untuk membuka kan pintung, terlebih dulu pelayan di rumah itu datang dan memberikan instruksi agar tuannya itu kembali duduk dan biar si pelayan yang membukakan.

Bacause of Matchmaking [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang