Chapter 12

302 29 0
                                    

Enjoy!! 🥰🤗

.
.
.

Happy reading

Matahari pagi telah menampakkan diri sejak sepuluh menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari pagi telah menampakkan diri sejak sepuluh menit yang lalu. Namun pasangan yang baru saja melewati malam panjang itu masih enggan membuka matanya. Keduanya masih betah bergelung di dalam selimut sembari saling berpelukan hingga bunyi alarm mulai mengusik dan membangunkan tidur sang wanita. Mau tidak mau Jeon Injin memaksa untuk membuka matanya, berusaha melepaskan pelukan sang suami dengan pelan-pelan kemudian ia mematikan alarm di ponselnya.

Pukul 7.30

"Astaga.. aku kesiangan!" Keluhnya pelan.

Ia menoleh ke arah kanannya, menatap sang suami yang masih terlelap dengan mulut yang sedikit terbuka. Injin tersenyum ketika dirinya mengingat kejadian semalam. Dimana ia telah memberikan mahkota yang selama ini ia jaga dengan baik kepada suaminya, Jeon Jungkook. Tangannya terulur menyentuh rambut hitam sang suami. Menyisir beberapa helai rambut yang berantakan di dahi Jungkook.

"Kook Oppa... bangun. Ini sudah siang." Ujar Injin lembut.

Namun suaminya itu hanya menggeliat dan menjawab dengan bergumam saja. Injin pun menghela napasnya, jika sudah tidur suaminya itu susah sekali untuk dibangunkan. Saat wanita itu mencoba mendudukkan dirinya, tiba-tiba ia merasakan perih di bagian selangkangan.

"Ssh.. aduh!" Pekiknya pelan.

Matanya mengerjab beberapa kali kemudian ia melirik ke arah sang suami. Dirinya sempat mengingat sesaat setelah melakukan hubungan suami istri dengan Jungkook ia tidak merasa sakit, tapi kenapa sakitnya malah sekarang. Padahal pada pukul sembilan nanti ia harus pergi ke kampus karena ada mata kuliah yang harus dihadiri, wanita itu akhirnya menghela napas sekali lagi.

"Hah.., bagaimana ini?" Gumamnya. Namun setelah itu ia dikejutkan dengan suara serak Jungkook "Apanya yang bagaimana?"

"Oppa sudah bangun?"

"Hm.." menjeda kalimatnya, Jungkook merubah posisinya menjadi duduk "Kau kenapa, sayang? Apanya yang bagaimana?" Tanyanya.

Injin merasa gugup, ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Jungkook dengan tatapan gugup "A-anu... itu.."

"Apa? Bilang saja, Sayang. Kanapa?"

"Eung... rasanya sakit.." ujar Injin sembari menunduk. "Padahal semalam 'kan tidak apa-apa." Ia berujar kembali kali ini seraya mengurutkan bibirnya.

Bacause of Matchmaking [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang