Chapter 27

167 21 3
                                    

Enjoy!! 🥰🤗
.
.
.
♥Happy reading♥

***

Tepat hari ini, pagi ini, pukul 9 waktu Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat hari ini, pagi ini, pukul 9 waktu Korea Selatan. Acara sarapan pagi telah usai sejak setengah jam yang lalu, kini Jeon Jungkook sudah rapi dengan setelan jas serta kemeja dan celana bahan yang serba hitam.

 Acara sarapan pagi telah usai sejak setengah jam yang lalu, kini Jeon Jungkook sudah rapi dengan setelan jas serta kemeja dan celana bahan yang serba hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai jadwal, pria itu akan bertolak ke Negeri Paman Sam untuk melakukan perjalanan bisnisnya. Harus meninggalkan sang istri yang tengah hamil besar adalah sebuah dilema bagi Jungkook walaupun dirinya telah mengantongi ijin dan restu dari sang istri. Tapi tetap saja CEO dari perusahaan ternama itu merasa tidak enak hati meninggalkan sang istri dan calon buah hati mereka.

Di ruang tamu tepatnya, sudah ada sekretaris Park, ibu dan ayah Jungkook serta Tuan dan Nyonya Jung. Sekretaris Park akan ikut pergi bersama Jungkook, sementara empat orang paruh baya itu akan bertugas menjaga Injin di rumah.

Saat ini pasangan muda itu kini tengah berada di kamar lantai satu. Sudah terhitung tiga hari yang lalu Jungkook memerintahkan para pelayan untuk memindahkan barang-barang miliknya dan Injin ke kamar yang ada di lantai bawah guna memudahkan Injin jikalau sewaktu-waktu membutuhkan sesuatu. Pria itu tidak sampai hati membiarkan Injin naik turun tangga dalam keadaan hamil tua. Jungkook juga menyuruh ayah dan ibu serta mertuanya itu untuk menempati kamar tamu yang ada di bawah untuk berjaga-jaga. Terkesan memerintah yang lebih tua memang, tapi mau bagaimana lagi.

Sekarang kita beralih pada Jungkook dan Injin yang saat ini tengah berpelukan. Berkali-kali Jungkook mengucap kata maaf dan berkali-kali pula Injin menggeleng sebagai pengganti kata 'tidak apa-apa' di dada bidang sang suami.

"Oppa sudah lepaskan! Kau harus segera berangkat nanti ketinggalan pesawat." Ujar Injin berusaha agar Jungkook melepaskan pelukan.

"Sebentar... saja. 5 menit lagi." Lirih Jungkook setelahnya mengecup pucuk kepala sang istri.

Walaupun terhalang perut besar Injin, pria itu kini malah semakin mendekap tubuh berisi wanita tercintanya. "Oppa..." panggil Injin.

Jungkook mengela napasnya pasrah kemudian sedikit melonggarkan pelukannya. Ditatapnya wajah sang istri yang nantinya akan ia rindukan itu dengan lamat sebelum akhirnya berujar.

Bacause of Matchmaking [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang