Chapter 8

315 43 16
                                    

Enjoy 🥰🤗

.
.
.

♥Happy reading♥

Hari ini Jungkook kebetulan selesai lebih cepat dari melakukan kunjungan ke salah satu pabrik di daerah Gangwon-do bersama sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Jungkook kebetulan selesai lebih cepat dari melakukan kunjungan ke salah satu pabrik di daerah Gangwon-do bersama sang ayah. Setelah tiba di Seoul, ia segera tancap gas menuju ke rumah, menjemput sang istri untuk diajak makan malam bersama rekan bisnisnya. Sebelum itu ia sempat mengirim pesan pada Injin, menyuruh agar gadis itu bersiap-siap untuk acara malam ini.

Pria itu kini sudah sampai di rumah. Kaki jenjangnya ia langkahkan menuju lantai 2 tempat dimana kamarnya dan Injin berada. Jungkook membuka pintu kamarnya perlahan, mengintip dari sela-sela dan mendapati sang istri yang sedang sibuk memoles wajahnya di depan cermin meja rias. Gadis itu tidak sadar jika suaminya tengah bersandar pada pintu seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Memandangi tubuh mungil berisi milik sang istri yang terlihat indah dibalut gaun biru dongker itu begitu lekat. Sebenarnya ia agak sedikit kurang setuju Injin memakai gaun tersebut, pasalnya pada bagian atas gaun itu terbuka sehingga membuat bahu dan punggung putih nan mulus itu agak sedikit terekspos. Apalagi tatanan rambut Injin dibuat tergerai namun diarahkan menyamping.

"Sayang, apa kau tidak ada gaun lagi selain yang kau pakai ini?" Tanya Jungkook yang tahu-tahu sudah berada di belakang Injin seraya memeluk gadisnya dari belakang.

"Memangnya kenapa? Apa gaunnya jelek?" Tanya Injin sembari menatap bayangan sang suami di cermin.

"Tidak, bukan begitu. Gaunnya bagus, kau juga terlihat cantik dengan gaun ini. Hanya saja,.. " Jungkook menjeda ucapannya sejenak. Bibirnya memberikan kecupan singkat leher dan bahu gadis itu dengan lembut kemudian meneruskan ucapannya. "... Punggung dan bahumu jadi terlihat. Aku tidak begitu suka." Bisiknya di telinga sang istri.

Injin membalikkan tubuhnya menjadi menghadap sang suami. Menatap pria yang lebih tinggi darinya itu dengan berkerut dahi. "Benarkah? Apa aku ganti yang lain saja? Tapi nanti kita bisa- "

Cup

Jungkook berhasil mencuri satu ciuman di bibir istrinya setelah itu menggeleng "Tidak perlu. Cukup arahkan rambutmu ke belakang untuk menutupinya, sayangku." Memutar tubuh Injin menghadap ke arah cermin setelah itu kedua tangannya bergerak mengarahkan rambut gadis itu ke belakang guna menutupi punggung polosnya.

Jungkook kemudian membalik kan lagi tubuh mungil itu menjadi menghadapnya, "Nah, begini lebih baik."

"Tidak mandi dulu?" Tanya Injin.

Yang ditanya menggeleng dan malah meraih pinggang si penanya untuk mengikis jarak diantara mereka. Menatap lekat wajah cantik istrinya malam ini. Tangannya diarahkan ke pipi gadis itu sesekali membelainya. Tatapannya kemudian beralih ke bibir tipis diberi warna merah yang entah kenapa terlihat begitu menggoda di pikiran Jeon Jungkook.

Bacause of Matchmaking [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang