Chapter 16

223 20 2
                                    

Enjoy!! 🥰🤗
.
.
.
♥Happy reading♥

***

Ceritanya Jimin baru saja tiba di apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceritanya Jimin baru saja tiba di apartemennya. Ia berjalan ke dapur seraya menyibak rambutnya kebelakang. Ia kemudian membuka kulkas, meraih botol air mineral dan meneguknya hingga tandas setengah. Setelah itu ia mendudukan pantatnya di kursi meja makan seraya menghela napas panjang. Jadwal hari ini sungguh menyiksa. Tapi sudahlah, besok adalah akhir pekan.. jadi mari habiskan malam ini untuk bersantai dan besok bisa tidur sepuasnya. Begitu pikir Jimin.

Saat ia akan melangkah masuk menuju kamar untuk mandi. Seseorang di luar sana dengan tidak tahu diri menekan bel dengan brutal. Membuat Jimin mengumpat kesal setengah mati. Ia bersumpah akan mengebiri orang itu tidak peduli siapa orangnya.

"Brengsek! Siap- " belum sempat ia mengutarakan umpatannya. Orang itu sudah terlebih dulu menyerobot masuk seenak jidatnya.

"Jim, Jim! Biarkan aku masuk!" Ucapnya tergesah-gesah.

Jimin mengehela napas kesal kemudian berlalu menutup pintu seraya mengomel. "Alien sialan!" Desisnya.

"Ya! Kau- "

"Ouh! Stop, Jim! Biarkan aku bernapas dulu, eo?!" Ujar orang itu dengan napas yang sedikit terengah-engah.

Jimin dengan penuh keterpaksaan mengambilkan segelas air untuk sahabat karibnya itu. Kasihan juga kelihatannya si tampan itu sangat lelah. Entah apa yang baru saja Taehyung lakukan hingga seperti habis dikejar setan. Jimin pun tidak habis pikir mengapa bisa punya teman se-aneh Kim Taehyung. Sudah begitu jomblo pula. Ck!

Jimin meletakkan gelas berisi air itu di atas meja di depan Taehyung. "Kau ini sebenarnya kenapa, sih? Sedang bermain petak umpet dengan hantu atau bagaimana, huh?" ujar pria bermarga Park itu jenggah.

Taehyung belum menggubris pertanyaan Jimin, ia memilih untuk meminum air putih itu hingga tandas tak tersisa. Setelahnya baru ia angkat bicara.

"Kau tahu, Jim- "

"Tidak tahu." Sanggah Jimin cepat.

"Dengarkan dulu.. sial!" Geram Taehyung seraya melempar bantal sofa ke arah Jimin yang tengah terbahak.

Pria Kim itu menghela napas kesal. Tidak bisa memang jika satu kali bertemu mereka tidak bertengkar seperti ini. Namun hal itu justru yang membuat persahabatan mereka menjadi sangat awet hingga sekarang.

"Baiklah. Ceritakan!" Ujar Jimin sembari menahan tawanya.

"Sebenarnya tidak ada yang terjadi. Aku tadi lari karena terkejut, ada sepasang kucing yang sedang bertengkar saat aku keluar dari selesai memarkir mobil." Seketika Jimin langsung memasang wajah datarnya.

Bacause of Matchmaking [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang