Chapter 17

216 19 3
                                    

Enjoy!! 🥰🤗
.
.
.
♥Happy reading♥

***

Hana tengah dibuat bimbang, setelah hampir seharian ia memikirkan ingin melamar pekerjaan di perusahaan mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana tengah dibuat bimbang, setelah hampir seharian ia memikirkan ingin melamar pekerjaan di perusahaan mana. Akhirnya gadis itu memutuskan, ia akan melamar pekerjaan di tiga perusahaan yakni JeonSon Corp. , Star Group dan yang terakhir Harvest Inc. Gadis Park itu menghembuskan napasnya agar tidak gugup pasalnya ia akan menelpon pria yang sempat memberinya kartu nama saat di cafe kemarin. Jempolnya mulai mengetik nomor telepon yang tertera di kartu nama tersebut kemudian menekan tombol "call".

Terdengar nada sambung yang menunjukkan bahwa nomor itu berhasil ia hubungi dan tak lama kemudian terdengar suara serak seorang pria dari seberang sana. Nada suara itu membuat jantung Hana kembali berdegup kencang. Bisa ia tebak kalau pria itu baru saja bangun tidur.

["Hallo!"]  Ujar Jimin pelan.

Sejenak Hana diam lalu matanya mengerjap beberapa kali. Namun saat itu lamunannya buyar saat Jimin kembali bersuara.

["Maaf, ini dengan siapa?"] Hana tersentak kemudian menjawab dengan nada sedikit terbata.

"Oh ya. Ini saya yang kemarin bertemu dengan Anda di cafe." Setelah berujar demikian, suasana hening menyapa beberapa detik. Tak berapa lama Jimin pun menyahut dengan nada antusiasnya.

["Ah! Gadis kaca mata kemarin? Aku ingat itu,"] Hana mengerutkan dahinya. Pria itu memanggil nya dengan sebutan 'gadis kaca mata'. Itu terdengar sedikit menyebalkan bagi Hana tapi juga.. entahlah dia menyukainya.

["Bagaimana, Nona? Kau jadi melamar di perusahaan tempatku bekerja?"] Tanya Jimin penasaran.

"Iya, Tuan. Saya sudah membuat surat lamaran pekerjaannya." Ujar Hana menjawab pertanyaan Jimin dengan sopan.

Satu fakta mengenai Park Hana, ia sudah terlebih dulu lulus ujian skripsi. Pada saat bimbingan seminggu yang lalu ia hanya mendapat beberapa perintah revisi dari dosennya. Tidak banyak, hanya sedikit. Hal itu yang membuat Hana menjalani sidang skripsi terlebih dulu dengan cepat dibanding dengan temannya Jeon Injin. Pada saat sidang Hana juga melakukannya dengan sangat baik itu lantaran kerja otak gadis Park itu sangat mumpuni. Park Hana adalah salah satu mahasiswa yang berprestasi dengan peraih indeks prestasi kumulatif 4.00 di setiap tahunnya.

["Oh, bagus sekali. Kau bisa langsung mengirimnya lewat email. Jika kau mendapat panggilan interview, jangan lupa bawa hardcopy surat lamarannya juga beserta data-data yang diperlukan!"] Jelas Jimin panjang lebar kepada Hana. Gadis itu mengangguk paham.

Ia tersenyum senang kemudian dengan nada antusiasnya ia mengucapkan kata terima kasih kepada Jimin. "Baiklah, saya mengerti Tuan. Terima kasih banyak!"

["Sama-sama. Dan tolong.. jangan memanggilku 'tuan' panggil saja Jimin!"] Ujar Jimin.

Dengan tiba-tiba pipinya berubah menjadi merah. Hana menggigit bibir bawahnya saat mendengar suara lembut dan terkesan gentle milik Jimin.

Bacause of Matchmaking [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang