[mengandung unsur kekerasan]
i don't expect that innocent girl to make my life like a bastard!
_
sequel of My Autism Husband
⚠️ this story only written by qtherroine- in wattpad
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Calvin, pulang sama siapa?" Reva mendanga, melihat wajah Calvin dengan ekspresi datar dari tadi.
"Kenapa sayang, mau ikut?"
Calvin sedikit menekuk lututnya agar posisinya sejajar dengan tinggi gadis imut dihadapannya ini, ia mengacak poni Reva gemas.
Reva mengangguk semangat, "Iya, anterin Reva pulang, kata mama hari ini Reva naik ojol aja tapi Reva gak mau, takut diculik sama om om ojol nya,"
Calvin terkekeh lagi, "Tapi hari ini Calvin mau jemput daddy dulu ya dirumah oma Calvin, baru anter Reva, oke?"
Reva mengangguk setuju.
Calvin mengunci tangan Reva dengan jari-jarinya, mereka pergi ninggalin koridor sekolah ini.
Dibalik dinding ini, Angga menghantam keras tembok pakai tangannya yang mengepal, Karel hanya bisa melipat kedua tangannya sambil melihat tingkah laku Angga, Karel juga sudah malas dengan sikapnya yang selalu dengki sama orang lain.
"Lo mau apalagi?" ketus Karel dingin, Angga membalasnya dengan tatapan sadis.
"Gue mau culik Reva, gue mau dia jadi punya gue seutuhnya,"
"SHIT! BANGSAT LO, JANGAN GILA!"
Senyum sinis Angga mengambang, dia sudah benar-benar persis seperti psikopat dunia fiksi, Karel bergidik ngeri, bagaimanapun ia bisa lihat mata Angga yang serius.
Angga sekarang menyandarkan tubuhnya di tembok, melipat kedua tangannya.
"Kalo itu terlalu gila, gue bakal lakuin pemanasan dulu,"
"Ck! pemanasan lo aja udah gila!"
"Gue suka,"
"Dasar.. psikopat, jangan bilang kalo lo mau bunuh gue suatu saat,"
"Bisa aja terjadi,"
"WHAT?!"
🍃🍃🍃
"Jadi ini daddy nya Calvin?" tanya Reva polos, menatap Jeck yang menyengir heran.
"Iya,"
"Ganteng ya, kaya Calvin,"
Jeck makin melebarkan senyumannya, sekarang posisinya, Calvin lagi nyetir, Jeck dan Reva ada dibelakang, dua-duanya suka duduk dibagian belakang, Calvin udah jadi kaya supir sekarang.
Jeck tak tau harus ngapain, mau ngomong juga masih canggung, baru pertama kali ia lihat Reva.
"Kenalin om, saya Reva," ucapnya ramah sambil menjulurkan tangannya ke Jeck.
