✔ CALVIN (selesai)

🍃8

"Bel, nilai UN lo paling tinggi, makan apa sih lo?"

Cowok berwajah khas Korea itu menggaruk rambutnya yang tak gatal, diiringi anggukan kedua teman lainnya.

"Hm, gue udah belajar pagi, siang, sore, malam, subuh, senja, gak pernah diatas lo,"

Gadis cantik itu hanya berdehem, wajahnya tak menunjukkan ekspresi kemenangan, bangga, atau apapun itu.

Pandangannya lurus, tak perduli kini ia sedang disanjung-sanjung dengan siapa pun yang berlalu lalang di depannya, pujian-pujian itu sama sekali tak dapat mengukir senyuman di wajahnya.

"Lo gak bangga gitu?" tanya Bryan.

Bella hanya menggeleng pelan.

"Lo harus bangga dong, biasanya kan Calvin selalu jadi yang pertama dimana-mana, ini UN Bel, lo bahkan paling tinggi se-Nasio-

"Gue pulang dulu,"

Mereka sedikit melotot, Bella cepat-cepat memasukkan ponselnya dalam tas, lalu melangkah cepat.

"What's wrong with her?" Bryan sedikit meneguk ludahnya sendiri, menatap Bella yang semakin menjauh

"I don't know, i think.. she didn't have enough breakfast," jawab Arga sambil menggigit bibir bawahnya.

"Kalian sih nyebut nama Calvin!" ketus Jojo, membuat kedua temannya langsung menatap netra cokelat muda milik Jojo.

"Maksudnya?"

"Bella tuh lagi sedih gak ada Calvin disini!"

Arga dan Bryan sama-sama menarik nafas beratnya, mereka mengangguk petanda yang barusan Jojo ucapkan benar, dan.. mereka baru sadar.

Calvin dari tadi meringis ngilu menahan sesak saat beberapa anak SMA berteriak senang di dalam restaurant ini, mereka baru saja lulus, dan maybe akan merayakannya dengan makan beberapa menu disini, Calvin menaikkan maskernya lagi agar tak turun, berharap tak ada siapapun yang mengenalinya.